:
Oleh MC PROV JAMBI, Selasa, 23 Juli 2024 | 14:38 WIB - Redaktur: Juli - 155
Jambi, InfoPublik - Gubernur Jambi, Al Haris menyoroti capaian signifikan Provinsi Jambi dalam menurunkan angka stunting, yang berada di peringkat kedua terendah di Indonesia setelah Bali menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.
Pernyataan ini disampaikan saat acara Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dan peluncuran Inovasi Stunting di Kabupaten Sarolangun, serta Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak Stunting, di SDN 03/VII Pasar Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, Selasa (23/7/2024).
Gubernur menekankan pentingnya program imunisasi polio sebagai bagian dari upaya rutin pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan anak-anak Indonesia, termasuk di Provinsi Jambi.
"Saya sangat mengapresiasi semua pihak yang turut serta mendukung Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jambi," ujar Al Haris.
Gubernur juga memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Sarolangun karena menjadi yang terbaik dalam penanganan stunting di Provinsi Jambi.
"Sarolangun pantas berbangga menjadi yang terbaik dalam penanganan stunting di Jambi, dan Provinsi Jambi sendiri berada di peringkat kedua dalam penanganan stunting di Indonesia setelah Bali. Ini adalah hasil dari kerja keras semua kabupaten dan kota di Jambi dalam menanggulangi stunting," kata Al Haris.
Gubernur juga mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat Provinsi Jambi untuk aktif berpartisipasi dalam program imunisasi ini. "Saya mengharapkan agar semua pihak memastikan kelancaran kegiatan ini di setiap wilayah Provinsi Jambi, dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut serta dalam program imunisasi ini, demi kesehatan dan masa depan anak-anak Indonesia," imbuhnya.
Gubernur juga menegaskan bahwa meskipun Indonesia telah menerima sertifikasi bebas Polio bersama negara-negara anggota WHO di South East Asia Region (SEAR) pada Maret 2014, tetap diperlukan kewaspadaan mengingat masih adanya kasus lumpuh layu akibat virus Polio di beberapa wilayah Indonesia.
"Kita harus sadar bersama bahwa tidak ada penyakit yang benar-benar hilang dari kehidupan manusia, mereka hanya bersembunyi dan akan muncul kembali jika kita lengah," tegas Al Haris.
Gubernur juga mendorong semua pihak untuk meningkatkan komitmen dalam memperkuat budaya peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, baik pada diri sendiri maupun lingkungan sekitar, untuk menciptakan masyarakat Provinsi Jambi yang sehat dan berkualitas.
Dia menambahkan bahwa kegiatan pemberian makanan tambahan untuk anak-anak stunting juga dapat menjadi sarana edukasi bagi orang tua, terutama yang memiliki bayi di bawah dua tahun, tentang pentingnya pola makan sehat dan gizi yang seimbang.
"Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dalam pertumbuhan anak-anak, serta mendorong partisipasi aktif dalam upaya pencegahan stunting untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat di Provinsi Jambi dan seluruh Indonesia," pungkas Al Haris.
Sementara itu, Pj. Bupati Sarolangun, Bachril Bakri melaporkan bahwa program PIN Polio di Kabupaten Sarolangun menargetkan 54.391 anak. Untuk mendukung program ini, Pemerintah Kabupaten Sarolangun akan melakukan gerakan masif melalui berbagai instansi seperti dinas pendidikan, dinas kesehatan, pemerintahan desa, dan Kementerian Agama Sarolangun.
Dalam kesempatan itu, gubernur juga turut memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Sarolangun atas inovasi pemberian makanan tambahan berbasis ikan untuk anak-anak balita dalam upaya penanganan stunting.
Selain itu, ia juga menyampaikan terima kasih atas kontribusi CSR Bank Jambi yang menyumbangkan dana senilai Rp100.500.000 untuk program pencegahan stunting.
Diskominfo Provinsi Jambi/Sapra Wintani/Foto: Harun Al Rasyid/Erict Sutriedi)