Pemkot Batam Targetkan Penurunan Stunting Capai 10,8 Persen pada 2024

:


Oleh MC KOTA BATAM, Rabu, 24 Juli 2024 | 05:39 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 154


Batam, InfoPublik - Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, menegaskan pentingnya penanganan stunting yang telah menjadi prioritas nasional sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Pemerintah pusat menargetkan penurunan prevalensi stunting dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Diperkuat dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, telah ditetapkan lima pilar dalam Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting, dengan BKKBN sebagai ketua tim percepatan.

"Stunting mempengaruhi kualitas sumber daya manusia dan berpotensi menghambat pencapaian Indonesia yang unggul dan maju. Oleh karena itu, upaya penurunan stunting harus dimulai sejak masa prakonsepsi hingga 1000 hari pertama kehidupan," ungkap Jefridin saat memimpin Rapat Koordinasi II Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Kantor Wali Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Selasa (23/7/2024).

Saat ini, Kota Batam telah berhasil menurunkan prevalensi angka stunting menjadi 16,1 persen, yang lebih rendah dari rata-rata nasional. Pemerintah Kota Batam menargetkan untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 10,8 persen pada akhir 2024.

Jefridin menjelaskan ada tiga pendekatan utama yang dilakukan dalam penanganan stunting, yaitu:

  1. Intervensi Gizi: Pemberian nutrisi yang tepat kepada anak-anak dan ibu hamil.
  2. Multi Sektor dan Multi Pihak: Kolaborasi antara berbagai sektor dan pemangku kepentingan.
  3. Berbasis Keluarga Berisiko Stunting: Fokus pada keluarga yang berisiko tinggi mengalami stunting.

Pencapaian target penurunan stunting memerlukan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, pihaknya rutin menyelenggarakan rapat koordinasi dengan berbagai pihak.

Tujuan dari koordinasi berkelanjutan untuk memastikan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting berjalan optimal dan mengevaluasi pelaksanaan sembilan indikator yang harus diimplementasikan secara efektif.

Jefridin menekankan pentingnya rapat rutin untuk memastikan implementasi strategi yang optimal. "Diharap dapat membahas langkah-langkah konkret untuk mengatasi kendala yang ada dan langkah-langkah yang harus dilakukan selanjutnya," tutup Jefridin.