- Oleh MC KOTA BANDA ACEH
- Sabtu, 23 November 2024 | 21:03 WIB
:
Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Minggu, 14 Juli 2024 | 13:34 WIB - Redaktur: Juli - 243
Banda Aceh, InfoPublik - Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banda Aceh menyampaikan hasil rapat terkait penguatan Forum Satu Data, Kamis (11/7/2024) di Pendopo Wali Kota.
Dalam pertemuan tersebut, BPS Kota Banda Aceh menyampaikan bahwa kegiatan FGD yang sudah dilaksanakan minggu lalu memunculkan komitmen bersama dengan jajaran OPD di lingkungan Kota Banda Aceh.
“Di forum tersebut kami menyampaikan beberapa hal terkait statistik sektoral, pembinaan statistik sectoral dan membuat komitmen bersama untuk membangun kembali Forum Satu Data,” papar Kepala BPS Kota Banda Aceh, Tedi Herdiawan.
Tedi menjelaskan, SK perwal Forum Satu Data ini sudah ada sejak 2019 dan Forum Satu Data Banda Aceh ada sejak 2021 lalu. “Kami berharap bahwa portal Satu Data ini bisa dihidupkan kembali agar lebih aktif. Selama ini belum aktif secara penuh,” katanya.
Dia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Pj Wali Kota. "Ini juga berkat kolaborasi antar BPS dan Diskominfotik,” tambah Tedi.
Sebagaimana yang diketahui bahwa BPS Selaku pembina data, bersama dengan Diskominfotik selaku Walidata, para OPD yang merupakan produsen data dan Ketua Forum Data adalah Bappeda terus berkolaborasi mewujudkan satu data Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin mengapresiasi BPS yang telah membantu Kota Banda Aceh dalam menyediakan data.
“Alhamdulillah selama ini kita sama dengan BPS sudah bekerja sama dengan baik. Kita sebenarnya bergerak semuanya dari data, makanya ada data sektoral. Data statistik sektoral ini didapat dari semua OPD dan bagaimana instansi ini menyediakan data agar dimanfaatkan oleh daerah,” ujarnya.
Pemko Banda Aceh kata dia, siap mendukung program dari BPS dalam rangka merumuskan data terkait dengan semua yang diperlukan. "Kemudian saya melihat bahwa ini ada sedikit perbedaan contoh data kependudukan di Disdukcapil dengan BPS berbeda dan ini perlu terus kita sinkronkan,” pinta Amiruddin.
Data ini harus terus di-update dan berikan data-data yang dibutuhkan. Seperti data UMKM hari ini, wisata dan data-data lain yang memang terus bergerak di Banda Aceh. "Ini sangat dinamis dan berubah-ubah dan data ini sebagai rumusan ke depan dalam proses pembangun daerah,” kata Amiruddin. (Hz)