Dua Ulama Qiraat dari Mesir Isi Daurah Al-Qur'an di Dayah Insan Qurani Aceh Besar

: Ulama qiraat asal Mesir saat mengisi Daurah Al-Qur'an dan Ilmu Qira’at di Dayah Insan Qurani Aceh Besar, beberapa waktu lalu. Foto: MC Aceh


Oleh MC PROV ACEH, Kamis, 21 Maret 2024 | 14:29 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 180


Aceh Besar, InfoPublik – Lembaga Pendidikan atau Dayah Insan Qurani di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, kedatangan tamu dua ulama qira’at dari Mesir. Mereka merupakan utusan Al-Azhar Kairo Mesir dan Majelis Hukama’ Muslimin.

Kedua ulama tersebut yaitu Syekh Sya’ban Abdul Fattah Uwais Muhammad dan Syekh Ahmad Muhammad Hasan, mengisi Daurah Al-Qur'an dan Ilmu Qira’at di Dayah Insan Qurani pada Senin (18/3/2024).

Sekretaris Dayah Insan Qurani, Alfirdaus Putra, mengatakan, kunjungan kedua ulama asal Mesir tersebut merupakan bagian dari agenda Syiar Ramadan 1445 H yang diprakarsai Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Al-Azhar Mesir dan Majelis Hukama’ Muslimin. Khusus di Aceh, mereka juga didampingi dan difasilitasi oleh Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh.

“Tentu ini suatu kemuliaan dan kehormatan bagi kami, kami bersyukur dan berterima kasih atas kehadiran para syekh ke dayah kami," ungkapnya, Kamis (21/3/2024).

Alfirdaus menjelaskan, di Dayah Insan Qurani, kedua ulama ini memotivasi para santri untuk mendalami kajian Al-Quran, pentingnya belajar Al-Quran dan ilmu yang berkaitan dengannya, serta kemuliaan dan keutamaan menjadi hafizul Quran.

Sementara itu, Syekh Sya’ban Abdul Fattah Uwais Muhammad mengatakan, para huffazh adalah hamba-hamba istimewa yang dipilih khusus oleh Allah untuk menjaga kemurnian kitab-Nya.

“Al-Qur’an itu mulia, maka tidaklah Allah memilih para pemeliharanya kecuali mereka adalah orang-orang yang mulia di sisi-Nya,” ujarnya.

Dia memotivasi para santri agar terus semangat dalam belajar, terutama ilmu agama. Dia menyampaikan, ilmu agama adalah warisan para nabi yang diwariskan dari generasi ke generasi hingga sampai pada zaman itu.

"Sehingga mereka yang fokus belajar agama berarti sedang menempuh jalannya para nabi dan ulama," tuturnya.

Sementara itu, Syekh Ahmad menyampaikan tentang pentingnya belajar ilmu agama kepada guru yang bersanad.

Dia menegaskan, sanad merupakan bagian dari agama, maka setiap santri dituntut berhati-hati agar tidak sembarangan menerima maklumat dari sumber yang tidak jelas kebenarannya.

“Urgensi sanad sangat besar dalam Islam, sampai-sampai umat Islam dikenal dengan ‘ummatul Isnad.’ Demikian agar agama ini tidak mudah diotak-atik oleh mereka yang benci kepada Islam,” ungkapnya.

Dia juga menyampaikan kewajiban belajar ilmu tajwid dan mengamalkannya bagi setiap penghafal Al-Qur’an.

“Karena jika tajwidnya bermasalah, maka sangat besar potensinya merubah makna ayat hingga merusak tata bahasa Al-Qur’an. Bahkan, mereka yang salah membaca Al-Qur’an akan dihukumi berdosa, apalagi jika bermain-main dalam bacaan,” tandasnya.

Berdasarkan informasi, kedua ulama tersebut dijadwalkan berada di Aceh hingga 23 Maret 2024 mendatang. (mc/02)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB NAGAN RAYA
  • Sabtu, 21 September 2024 | 21:25 WIB
Dukung Pendidikan Pesantren, Pj Bupati Nagan Raya Serahkan Bantuan Lampu Penerangan
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 2 September 2024 | 23:09 WIB
Indonesia dan Mesir Bahas Kerja Sama Pembangunan Infrastruktur Digital
  • Oleh Isma
  • Rabu, 14 Agustus 2024 | 09:09 WIB
Wamentan Perkuat Sinergitas Program Pompanisasi di Aceh Besar
  • Oleh MC PROV ACEH
  • Rabu, 14 Agustus 2024 | 20:07 WIB
Masyarakat Kuta Cot Glie Aceh Besar Siap Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut
  • Oleh MC PROV ACEH
  • Kamis, 8 Agustus 2024 | 13:03 WIB
Kapolres Aceh Besar Tinjau Infrastruktur Venue PON XXI Aceh-Sumut 2024
  • Oleh MC KAB PIDIE
  • Kamis, 11 Juli 2024 | 15:24 WIB
Tim Voli Putra Pidie Raih Medali Emas pada Popda Aceh XVII