Simfoni Tradisi Ramadan, Antiterlambat Bangun Sahur

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Kamis, 21 Maret 2024 | 18:33 WIB - Redaktur: Elvira - 297K


Lumajang, InfoPublik - Di bawah cakrawala yang masih terlelap dalam gelapnya, terdengar riuh rendah yang menggema di Desa Tukum Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Namun, jangan salah sangka, ini bukanlah kegaduhan biasa di pagi buta, melainkan simfoni khas Ramadan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya turun temurun, yakni Patrol Sahur.

Patrol Sahur, orkestrasi yang dilakukan oleh sekelompok pemuda setempat, bukan hanya sekadar membangunkan warga agar dapat sahur tepat waktu. Namun, apa yang membuat Patrol Sahur di Desa Tukum pada Rabu (21/3/2024) dini hari tersebut begitu istimewa adalah inovasi dan kreativitas mereka dalam menggunakan alat-alat sederhana untuk menciptakan semangat Ramadan yang membara.

Ketua RT 17 Desa Tukum Riko Adi Saputro, seorang tokoh yang turut mengkoordinir pemuda dalam kegiatan Patrol Sahur, dengan penuh semangat menceritakan tentang perubahan signifikan yang terjadi dalam pandangan masyarakat terhadap patrol sahur berkat kreasi yang unik yang diusung oleh para pemuda.

Menurutnya, tradisi patrol sahur sebelumnya seringkali dianggap sebagai tugas rutin belaka, tanpa sentuhan kreativitas yang membuatnya berkesan. Namun, dengan semangat dan dedikasi dari para pemuda Desa Tukum, pandangan tersebut berubah secara drastis.

Dalam kolaborasi dengan Muhammad Luqman (26 tahun) dan pemuda lainnya, Riko Adi Saputro menyaksikan bagaimana penggunaan bahan-bahan sederhana seperti bambu, ember bekas, dan botol plastik diolah sedemikian rupa menjadi alat yang unik dan efektif untuk membangunkan warga.

“Kreasi ini tidak hanya menciptakan pengalaman sahur yang berbeda, tetapi juga memberikan pesan penting tentang pentingnya keberlanjutan lingkungan,” terang dia.

Dengan bambu sebagai tongkat, ember bekas yang dijadikan sebagai gong, dan botol plastik yang menghasilkan suara, patrol sahur mereka menjadi pertunjukan yang memikat. Riko Adi Saputro menyatakan bahwa kreativitas dalam penyelenggaraan patrol sahur telah menciptakan semangat baru dalam menjalankan ibadah Ramadan.

Kepala Desa Tukum, Susanto atau yang akrab disapa Cak Santo menyambut baik inisiatif kreatif yang dilakukan oleh remaja di desanya. Menurutnya, tradisi sahur berorkestra tersebut tidak hanya membantu dalam bangun sahur, tetapi juga membangkitkan semangat kebersamaan dan kekompakan di antara warga.

Patrol Sahur versi kreatif tersebut bukan hanya tentang membangunkan untuk sahur, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya yang memperkuat nilai-nilai kebersamaan, kreativitas, dan keberlanjutan.

“Inisiatif seperti ini membuktikan bahwa tradisi kuno dapat tetap relevan dan menarik dengan sentuhan kreativitas dari generasi muda. Dengan begitu, semangat Ramadan di Desa Tukum terasa semakin bersemangat dan berwarna, berkat kontribusi yang tak ternilai dari para pemuda yang penuh inspirasi,” ujarnya. (MC Kab. Lumajang/KIM Tukum Mandiri/Rul/An-m)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 26 April 2024 | 07:31 WIB
Penanganan Dampak Banjir di Lumajang Memperhatikan Aspek Sosiologis Warga
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 26 April 2024 | 07:48 WIB
Normalisasi Sungai Kali Asem Lumajang Target Selesai dalam Empat Bulan
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 26 April 2024 | 07:50 WIB
Pemkab Lumajang Survei Kerusakan 10 Jembatan Akibat Banjir
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 26 April 2024 | 07:53 WIB
Mengubah Tempat Pemakaman, dari Menyeramkan Jadi Nyaman