Ada Tiga Faktor agar Koperasi di Kabupaten Paser Bisa Maju

: Dekan Pertanian dan Bisnis Digital Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) wilayah Tanah Grogot Kabupaten Paser, Asman, S.P, M.P. Foto: MC Paser/Hutja


Oleh MC KAB PASER, Senin, 18 Maret 2024 | 13:30 WIB - Redaktur: Untung S - 94


Paser, InfoPublik – Akademisi pada Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) wilayah Tanah Grogot Kabupaten Paser, Asman, S.P, M.P, mengatakan setidaknya ada tiga hal yang memengaruhi kemajuan koperasi di daerah itu.

“Pertama tentunya, dalam membangun apa pun termasuk koperasi, yang harus diperhatikan adalah sumber daya manusianya atau SDM,” kata Asman di Tanah Grogot, Senin (18/3/2024).

Asman yang merupakan Dekan Pertanian dan Bisnis Digital UMKT, menilai kemampuan SDM akan berdampak pada kemajuan koperasi. Ia mendorong pemerintah daerah aktif melakukan pembinaan kepada pengurus koperasi.

Asman menambahkan selanjutnya faktor kedua yang membuat sebuah koperasi maju adalah adanya manajemen atau tata kelola koperasi yang baik. Manajemen yang baik sangat berkaitan dengan kualitas SDM.

“Dan yang ketiga adalah dukungan stakeholder dari pemerintah pusat dan daerah terhadap kemajuan koperasi,” imbuh Asman.

Seharusnya koperasi di Paser sudah ke arah digitalisas sebagaimana yang telah diterapkan di dunia pendidikan.

“Karen cara itu bisa memangkas biaya operasional, memudahkan pelayanan, apalagi sesuai dengan rencana daerah mau menjadi Smart City,” ucap Asman.

Kedudukan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional, menurut Asman, tidak bisa menafikan peran generasi muda untuk melakukan revitalisasi koperasi.

Genarasi muda saat ini, kata Asman, umumnya cenderung berpikir realistis dan konkret terhadap sesuatu.

“Misalnya pertanian, saat kita tawarkan program pertanian kepada generasi muda, mereka tidak bisa langsung kita ajak ‘ayo bertani’, tapi kita perlihatkan bukti atau hasil nyata dari pertanian yang modern, dan mereka akan tertarik,” sambung Asman.

Asman meyakini digialisasi memiliki daya tarik bagi generasi muda untuk berkecimpung dalam dunia koperasi. Ia mencontohkan sebuah koperasi digital seperti pinjaman online (pinjol) yang saat ini banyak digunakan generasi muda.

“Contoh seperti pinjol sudah digitalisasi, kenapa tidak diarahkan sepeti itu. Bagaimana misalnya pelayanan. Dengan pelayanan mau pinjam dengan online bisa. Dengan persyaratan dan ketentuan lewat online itu mempermudah. Sepeti ini seharusnya membangun kedepan,” ucap Asman. (MC Paser/Hutja)