Persaudaraan Nuswotelu, Sumber Kekuatan Sosial Masyarakat Leti Moa Lakor

:


Oleh MC GEREJA PROTESTAN MALUKU, Senin, 18 Maret 2024 | 11:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 148


Tiakur, InfoPublik - Gereja Protestan Maluku (GPM) akan tetap menjadi kekuatan sosial dan spiritual untuk turut membangun ketahanan sosial masyarakat, terutama mendorong bertumbuhnya kesadaran perdamaian dalam jalinan persaudaraan di tengah konteks masyarakat yang majemuk.

Demikian dikatakan Ketua Klasis GPM Pulau-Pulau Leti Moa Lakor (LEMOLA), Pdt. M.M. Timisela, saat pembukaan Sidang ke-40 Klasis GPM Pp. Lemola, di Gereja Bethel, Jemaat GPM Batumiau, Pulau Leti, Maluku Barat Daya, Minggu (17/3/2024).

Menurut Timisela, kebersamaan hidup masyarakat di Maluku Barat Daya, khususnya di tiga pulau (Nuswotelu) Leti Moa Lakor, adalah bentuk persaudaraan yang tulus penuh kasih sejak beberappa waktu silam.

Nuswotwlu adalah persaudaraan yang menggambarkan hubungan kekerabatan yang tidak akan diputuskan oleh alasan apapun.

Orang Letti Moa Lakor, ujar Timisela selalu berkumpul apabila ada peristiwa yang membutukan pertolongan satu dengan yang lain. Hubungan itu terrangkau menjadi ikatan kekerabatan yang dijunjung dan lestarikan sebagai modal sosial untuk menghadapi berbagai perubahan yang terjadi.

Sebagai sebuah nilai, kekerabatan Nuswotelu, ujar Timisela, mampu menjadikan masyarakat menghadapi gelombang perubahan cepat.

Menurut Timisela, agar masyarakat adat terus mempertahankan nilai sosial, budaya, ekonomi, politik dan keagamaan yang kuat, kekerabatan Nuswotelu mesti diamalkan dalam hidup orang basudara.

Gereja (GPM) pun diharapkan menjadikan kekerabatan Nuswotelu sebagai basis nilai budaya yang penting diteologikan untuk memperkuat jejaring pembinaan dan pengembangan jemaat-jemaat di wilayah tersebut, bersama dengan pemerintah desa, komponen masyarakat adat dan pemerintah Kecamatan serta Kabupaten Maluku Barat Daya.

 

 

Berita Terkait Lainnya