Keterlibatan Pemangku Kepentingan Efektif Penurunan Prevalensi Stunting di Landak

:


Oleh MC KAB LANDAK, Jumat, 8 Maret 2024 | 10:17 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 115


Landak, InfoPublik - Penjabat (Pj) Bupati Landak Samuel mengatakan, langkah penurunan prevalensi stunting harus dilakukan secara masif dapat optimal dengan melibatkan seluruh pemangku. Semua pemangku kepentingan dari desa hingga kabupaten harus bergerak bersama dalam menurunkan angka stunting

“Sebelum-sebelumnya sudah ada gerakan serupa namun belum bisa terlaksana dengan maksimal. Oleh karena itu mulai sekarang akan dilakukan secara masif, kita semua bergerak dari tingkat kabupaten sampai ke tingkat desa dan dusun,” kata Samuel saat menghadiri Rembuk Stunting Kecamatan dan Sosialisasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku sekaligus membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Landak Tahun 2024 di Desa Paloan, Kec. Sengah Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Kamis (7/3/2024). 

Ia melanjutkan, pemerintah memiliki kewajiban mendukung generasi muda untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan merumuskan alokasi anggaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara berlanjut.  

“Dapat berlanjut atau kontinyu karena sudah ada anggaran yang dialokasikan untuk memberikan makanan tambahan kepada anak-anak penderita stunting,” ucap Samuel.

Samuel berpendapat, semua pihak dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan baik. Syaratnya, dilakukan secara keberlanjutan dalam waktu tiga bulan akan terjadi perubahan yang signifikan.

“Nah pada saat itulah nanti akan dilakukan pengukuran ulang dari puskesmas. Harapannya supaya data yang terbaru bisa kita laporkan secara berjenjang. Saya yakin nantinya jumlahnya akan berkurang karena di daerah lain juga ada yang melakukan program kegiatan seperti ini dan sudah ada yang berhasil,” tukasnya.

Samuel menegaskan, bahwa pemeriksaan ibu hamil, dan pemeriksaan untuk calon pengantin dan lain sebagainya juga penting sebagai langkah awal dalam penanganan stunting.

“Memang kalau masalah tenaga pasti semua bilangnya terbatas, tetapi dengan tenaga yang ada di puskesmas-puskesmas, saya yakin bisa maksimal untuk membina dimulai dari calon pengantin, ibu hamil, hingga ibu melahirkan,” tutur Samuel.

Ia juga mengatakan bahwa Kepala Desa dan Kepala Dusun memiliki tugas untuk membina langsung warganya agar bantuan yang diberikan benar-benar diperuntukkan kepada anak-anak yang menderita stunting.

“Saya akui stunting ini bukan hanya karena keluarga yang tidak mampu, tetapi juga karena pola asuh yang salah. Maka dari itu perlu diberikan pemahaman kembali kepada keluarga-keluarga supaya sang anak dapat menerima asupan gizi yang baik,” ucap Samuel.

Tidak lupa, Samuel juga menyampaikan bahwa program percepatan penurunan stunting ini merupakan mandat dari Presiden Republik Indonesia dan dari Pemerintah Pusat juga dilakukan secara gotong royong lintas sektoral atau lintas instansi.

“Jadi begitu pedulinya Pemerintah dengan tumbuh kembangnya anak-anak ini sehingga semua sektor termasuk kepolisian dan TNI juga diperintahkan untuk turut mensukseskan supaya tidak ada lagi kasus stunting. Mari kita bersinergi bersama semua sektor, lintas sektoral. Nantinya setelah kita lakukan di semua 13 kecamatan akan kita lakukan evaluasi bersama. Dan juga selama saya tidak ada kegiatan di luar, saya akan hadir terus untuk memberikan motivasi,” tutup Samuel.

(Diskominfo Kab. Landak)

 

Berita Terkait Lainnya