- Oleh MC KOTA PADANG
- Senin, 16 Desember 2024 | 15:18 WIB
: Kegiatan donor darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim)/Foto: MC Paser/Hutja Prasetya
Oleh MC KAB PASER, Kamis, 7 Maret 2024 | 10:48 WIB - Redaktur: Untung S - 170
Paser, InfoPublik – Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim), akan membuat aplikasi yang memuat data pendonor aktif guna memudahkan pemantauan secara periodik.
Ketua UDD PMI Paser, dr. Achmad Hadiwijaya, mengatakan dalam aplikasi tersebut terdapat layanan pesan singkat untuk memudahkan interaksi dan komunikasi.
"Lewat aplikasi itu bisa diketahui jika sudah tiga bulan, bisa kita ingatkan supaya bisa mendonor darah lagi," kata Hadiwijaya, di Tanah Grogot, Kamis (7/3/2024).
Hadiwijaya menerangkan, PMI Paser tidak memiliki data pendonor aktif secara memadai padahal dari merekalah PMI cukup berharap tambahan pasokan darah untuk memenuhi kebutuhan di rumah sakit.
“Karena mereka harapan utama untuk pemenuhan kebutuhan darah seiring terus meningkatnya angka kunjungan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya,” terangnya.
Hadiwijaya menuturkan, kebutuhan darah di RSUD Panglima Sebaya setiap bulannya sekitar 500–600 kantong darah.
Saat ini UDD PMI Paser masih menggunakan pendataan para pendonor aktif secara manual.
“Harapan kami jika sudah ada aplikasi donor, misalnya, ada pendonor yang sudah saatnya mendonor setelah tiga bulan, bisa diingatkan melalui aplikasi tersebut,” tutur Hadiwijaya.
Dengan digitalisasi, lanjut Hadiwijaya, PMI akan dimudahkan dalam mengawasi perekrutan pendonor darah sekaligus memudahkan pengadministrasiannya.
“Harapan kami, dengan digitalisasi, perekrutan donor darah lebih rapih dan teradmiistrasi dengan baik, termasuk jadwal pendonor,” ujarnya.
PMI Paser, kata Hadiwijaya, UDD PMI Paser telah memberikan penghargaan kepada pendonor aktif yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 10 hingga 75 kali. Mereka diberi sertifikat sebagai tanda penghormatan.
Hadiwijaya menuturkan pihaknya juga telah menjalin silaturahmi dengan para pendonor yang ia sudah sebut sebagai relawan kemanusiaan dengan harapan mereka bisa membantu kebutuhan darah yang ada di daerah itu.
"Saat bertemu mereka kami, PMI, meminta komitmen dan kesedian mereka untuk aktif dan tidak berhenti donor darah.
Dikatakan Hadiwijaya antusiasme mereka cukup besar bahkan mereka mengusulkan dapat dibuat forum pendonor.
Bukan hanya berharap pada pendonor aktif, sumber utama kantong darah di UDD PMI Paser juga diharap bisa diperoleh melalui kegiatan donor darah yang dilakukan instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan lembaga sosial.
Diakuinya, kegiatan donor darah keliling ke kantor-kantor, perusahaan-perusahaan, pesantren-pesantren, pernah terhenti karena pandemi COVID-19. Kegiatan tersebut saat itu kembali digelar.
“Kami meminta kepada mereka agar mendonor tidak hanya saat momen-momen tertentu. Kami berharap mereka juga bisa donor rutin setiap tiga bulan sekali,” pungkasnya. (MC Paser/Hutja Prasetya)