:
Oleh MC PROV JAMBI, Kamis, 7 Maret 2024 | 20:00 WIB - Redaktur: Juli - 425
Jambi, InfoPublik - Gubernur Jambi, Al Haris menyampaikan usulan petani sawit terkait dengan penambahan kuota peremajaan sawit rakyat kepada Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Gubernur pada Workshop Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (ASPEKPIR) DPD I Jambi, di Ballroom Hotel BW Luxury Jambi, Rabu (6/3/2024).
“Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Pak Menteri dan Juga Pak Dirjen bahwa Provinsi Jambi Alhamdulillah dari 2017 sampai saat ini sudah melakukan PSR sebanyak 23 ribu hektare, kedua, untuk tahun ini kita dialokasikan sebanyak 15 ribu hektare. Oleh karena itu saya kembali mengucapkan terima kasih banyak, ini merupakan sebuah kepercayaan kepada kita semua. Mari kita tuntaskan dengan bersama-sama terutama dengan melengkapi dokumen yang diminta,” ujar gubernur.
Kemudian ada juga usulan dari Tanjung Jabung Timurterkait penambahan 2 ribu, mohon pak Dirjen bisa menambahkan lagi untuk Kabupaten Tanjung Jabuung Timur,” lanjut Al Haris.
Dia mengatakan, komoditas tanaman sawit di Indonesia merupakan salah satu komoditas unggulan yang memiliki peran strategis bagi pembangunan nasional. Salah satunya Provinsi Jambi yang menjadi penyumbang utama terhadap Pembangunan daerah.
Kemudian Al Haris mengungkapkan, berdasarkan data statistik luas areal perkebunan rakyat untuk tanaman sawit di Provinsi Jambi pada 2022 ialah 115.290 hektare, dan mengalami peningkatan di tahun 2023 menjadi 115.318 hektare. “Hal ini dipengaruhi tingginya kontribusi komoditas sawit serta meningkatnya kinerja ekspor baik yang berasal dari CPO maupun ragam produk turunannya seperti biodiesel dan oleochemical,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia meminta PTPN IV (Palm Cou) untuk membangun hubungan emosional kepada Koperasi Unit Desa (KUD) karena di Provinsi Jambi ini memiliki 22 KUD yang berjalan sangat baik, akan tetapi saat ini hanya tinggal 4 KUD saja.
“Kita juga minta ke depan adanya hubungan emosional antara PTPN IV (Palm Cou) sebab dahulu kita memiliki 22 KUD akan tetapi saat ini hanya tinggal 8 KUD. Untuk itu perlu dibenahi kembali mungkin pola kerja sama yang membangun hubungan tidak harmonis dengan petani. Kami berharap kedepan untuk disambungkan kembali karena PTPN IV adalah BUMN milik bangsa yang harus kita jaga bersama,” katanya.
Dia berharap workshop ini dapat memberikan pencerahan sekaligus langkah konkret dalam mendukung sektor perkebunan serta berdampak terhadap meningkatnya kesejateraan para petani PIR di Provinsi Jambi.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Aspekpir Setiyono mengatakan, peserta bimbingan teknis ini dihadiri dari 2 provinsi yaitu Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat. “Peserta bimtek yang hadir sangat bersemangat dengan harapan bisa mendapatkan ilmu mengenai kelapa sawit ini,” kata Setiyono.
Sementara itu, Direktur Utama PTPN IV (Palm Cou) Jatmiko K. Santoso mengatakan, program peremajaan sawit rakyat (PSR) dengan pola kemitraaan telah diatur dalam Permentan 03 Tahun 2022 dengan pelaksanaannya telah melewati berbagai proses. (Diskominfo Provinsi Jambi/Waaly Arizona/Foto&Video: Ardi Susianto)