- Oleh Fatkhurrohim
- Kamis, 19 Desember 2024 | 09:35 WIB
: Sekda Manggarai Barat Fransiskus S. Sodo saat memimpin kegiatan rapat bersama dengan para pengurus OPD di ruang kerjanya, Senin ( 4/3/2024). Agenda rapat kali ini adalah membahas rencana pembangunan kampung nelayan modern di Desa Warloka Pesisir (Foto: Tildis)
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Selasa, 5 Maret 2024 | 09:24 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 761
Manggarai Barat, InfoPublik - Desa Warloka Pesisir, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, menjadi prioritas satu untuk menjadi pusat pembangunan Kampung Nelayan Modern (Kalamo). Program ini digagas oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan RI melalui Pemprov NTT dan Pemda Manggarai Barat.
"Manggarai Barat akan menjadi prioritas satu untuk program inin di mana Warloka pesisir menjadi pusat untuk pembangunan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) karena telah memenuhi beberapa kriteria yang ada,” tutur Sekda Manggarai Barat, Fransiskus S. Sodo, dalam rapat bersama dengan para pengurus OPD di ruang kerjanya, Senin ( 4/3/2024).
Adapun Kampung Nelayan Modern (Kalamo) merupakan program yang mentransformasikan ruang hidup serta ruang sosial nelayan menjadi lebih produktif dan mandiri dengan seluruh dimensinya melalui pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas masyarakat dengan penerapan social engineering.
Pada 2024, pembangunan Kalamo dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan sentra nelayan modern terintegrasi yang akan diterapkan di luar Pulau Jawa, termasuk Manggarai Barat, tepatnya di Desa Warloka pesisir, dengan mengadopsi konsep Kalamo Samber-Binyeri, Biak.
Dalam rapat bersama itu, Sekda Fransiskus menjelaskan bahwa dalam perspektif yang luas, rencana pembangunan Kalamo ini adalah untuk memudahkan para nelayan dari pulau-pulau sekitar Warloka (Pulau Rinca, Papagarang, Komodo, dan lain-lainnya) agar bisa sampai ke Labuan Bajo dengan cepat.
Selain itu, dalam perspektif yang spesifik, Warloka juga menjadi sangat strategis untuk bisnis perikanan dan pembangunan TPI (Tempat Pelelangan Ikan), mengingat semakin sempitnya lahan TPI yang ada (Kampung Ujung).
Lebih lanjut, Sekda Fransiskus
menambahkan bahwa Kalamo di Warloka pesisir juga diperuntukkan sebagai pusat transportasi, pusat perdagangan, dan sebagainya, keperluan hal lainnya, termasuk sebagai entrance (pintu masuk) bagi kegiatan pariwisata.
Karena itulah Sekda Fransiskus meminta semua pihak terkait untuk mendukung program pemerintah pusat ini agar Kalamo Warloka Pesisir segera terwujud.
"Saya harap dukung program ini dengan cara memastikan keberadaan tanah, memastikan kesiapan masyarakat secara kelembagaan (harus ada lembaga yang mengelola), memastikan dukungan pembiayaan serta sarana-prasarana lainnya, dalam hal ini listrik dan air bersih," tuturnya.
Rapat bersama ini dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Manggarai Barat Laurensius Y. Adikuinas Nabu, para pengurus OPD terkait, Camat Komodo, Kepala Desa Warloka, PJS. Desa Warloka, Kepala PDAM, serta Kepala PLN Manggarai Barat. (MC Kabmanggaraibarat/Tildis-Tim IKP Kominfo).