- Oleh MC KOTA BANDA ACEH
- Sabtu, 23 November 2024 | 21:03 WIB
:
Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Selasa, 27 Februari 2024 | 10:14 WIB - Redaktur: Juli - 131
Banda Aceh, InfoPublik – Taman Ratu Safiatuddin di kawasan Lampriet menjadi lokasi digelarnya pasar murah oleh Pemko Banda Aceh melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, Senin (26/2/2024).
Kegiatan ini mengundang antusiasme yang luar biasa dari masyarakat kota untuk berbelanja sejumlah barang kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir.
Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin bersama Kepala Bank Indonesia Roni Widijarto, Kapolresta Fahmi Irwan Ramli, serta unsur pimpinan daerah lainnya, turun langsung memantau pasar murah yang diselenggarakan sebagai upaya untuk meringankan beban ekonomi masyarakat.
Paket komoditi bahan pokok seperti beras 10 kg, gula pasir 2 kg, minyak goreng kemasan 2 liter, dan satu papan telur, dijual dengan harga jauh di bawah harga pasar, yaitu hanya Rp190 ribu.
Pj wali kota mengatakan, langkah ini diambil sebagai respons terhadap kecenderungan kenaikan harga bahan pokok di Banda Aceh, terutama menjelang bulan suci Ramadan.
Ia menyatakan, pasar murah ini bagian dari komitmen pemerintah dalam meringankan beban masyarakat. “Selama ini harga bahan pokok cenderung naik, apalagi memasuki bulan puasa,” ujarnya.
Pihaknya berharap dengan pasar murah ini, harga bahan pokok kembali stabil sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat kota.
Jumlah paket yang disediakan dalam pasar murah kali ini mencapai 950 paket. Selanjutnya, pasar murah juga akan digelar Selasa, 27 Februari 2024 di Halaman Masjid Syuhada Lamgugob, serta pada 6 Maret 2024 di halaman parkir PLTD Apung. Sehari kemudian, juga diadakan di halaman Masjid Baitussalihin.
Sementara itu, Kepala BI Perwakilan Aceh, Roni Widijarto menilai kegiatan pasar murah tersebut sangat efektif dalam upaya pengendalian inflasi. “Terakhir, angka inflasi di Banda Aceh sangat bagus, yakni 1,81 persen. Mudah-mudahan angka ini bisa bertahan,” tuturnya.
Menurutnya, langkah strategis Pemko Banda Aceh bekerja sama dengan BI dan Bulog ini menjadi solusi konkret untuk mengatasi masalah kenaikan harga bahan pokok, sekaligus pengendalian inflasi yang efektif.
“Semoga langkah-langkah ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat,” katanya.