:
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 26 Februari 2024 | 15:48 WIB - Redaktur: Tobari - 134
Sleman, InfoPublik - Kalurahan Pakembinangun bersama dengan Puskesmas Pakem menyelenggarakan Kampanye dan Edukasi Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang berlangsung di Aula kalurahan Pakembinangun pada hari Senin (26/2/2024) jam 09.00 WIB.
Kepala Puskesmas Pakem, dr. Dini Trees Harjanti mengingatkan bahwa 10 besar masalah penyakit yang menjadi permasalahan masyarakat diantaranya tekanan darah tinggi dan diabetes. “Untuk mengantisipasi perlu diperhatikan pola makan, pola hidup dan kesehatan lingkungan,” ujarnya.
Dalam sambutannya, PJ Lurah Pakembinangun, Sunardi, mendukung kegiatan Germas ini. Sunardi mengimbau kepada peserta untuk menyampaikan jika ada pertemuan tentang kesehatan kepada masyarakat di Dusun, RT dan masyarakat. Selain itu ia juga mengingatkan agar penanganan stunting juga harus diupayakan lebih giat lagi.
Pengisian materi inti kali ini disampaikan oleh Muslihah tentang pemberdayaan Masyarakat Pencegahan DBD melalui tanggapan Bocah (Tabo).
“Upaya dalam peningkatkan angka bebas jentik kalau di Sleman bernama Tanggap Bocah (Tabo) sedangkan di Pakembinangun mempunyai Laskar Uget-uget. Laskar ini dipastikan berjalan dengan baik dalam menekan pertumbuhan jentik nyamuk,” jelas Muslihah.
“Ternyata menggerakkan anak-anak lebih efektif, jujur, lebih jeli, dan rajin. Awalnya kita mengadakan penyuluhan dan sosialisasi PHBS kepada anak-anak. Selanjutnya memberdayakan mereka dalam berperan aktif memberantas jentik nyamuk,” imbuhnya.
Menurutnya, isu kasus DBD muncul karena belum optimal dalam menindaklajutinya sehingga puskesmas mengidentifikasi kasus DBD, peningkatan pemberdayaan masyarakat, pemanfaatan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM).
“Laskar uget-uget ini nantinya tidak hanya memantau jentik, tapi bisa ada pelatihan lain, pola olah sampah jajan anak sekolah, dan seterusnya,” tukasnya.
Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksana yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Panewu Pakem, Kepala Puskesmas Sleman, Petugas Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Babinsa, Bhabinkamtibmas, Bidan Desa, tokoh masyarakat, Kader Kesehatan, PKK dan Karang Taruna, anak-anak yang tergabung dalam Kelompok pemberantas nyamuk.
"Hal-hal dan informasi yang penting nanti bisa disampaikan oleh yang hadir kepada keluarga dan masyarakat. Dalam hal ini para kader dan bapak-bapak dukuh sekalian. Jadi jika ada masalah dan kendala dalam pelaksanaan, lapor saja ke pak dukuh. Saya yakin pak dukuh tidak akan tinggal diam. Dan nanti bisa berkoordinasi dengan puskesmas terdekat,” jelas Muslihah lagi.
“Dampak dan keberlanjutan yang diharapkan yaitu peningkatan Angka bebas Jentik (ABJ), dan penurunan angka kejadian DBD, peningkatan penerapan PHBS. 3M plus upaya dalam memberantas sarang nyamuk untuk mencegah DBD yaitu Menguras, menutup rapat tempat air, dan mengolah sampah plus yaitu mencegah gigitan nyamun dan membasmi jentik nyamuk,” pungkasnya. (Asrori Wardan/KIM Pakembinangun/toeb)