:
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 26 Februari 2024 | 11:29 WIB - Redaktur: Tobari - 82
Sleman, InfoPublik – Feriyanto salah satu alumni MAN 1 Sleman adalah sosok pemuda sarat prestasi. Fasilitas yang ia miliki sangat terbatas namun prestasi teratas, meraih Indek Prestasi (IP) tertinggi, yakni 4 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Tak ayal ia pun mendapat penghargaan khusus dari ITB.
Feriyanto berasal dari keluarga sederhana di Srumbung Magelang, lulus dari SMP melanjutkan ke MAN 1 Sleman sekaligus mondok di Al-Uswah Boarding School milik madrasah yang berlokasi di Jl Pramuka Sidoarum Godean Sleman.
“Pagi hari Feri mengikuti pembelajaran madrasah, sore hingga malam mengikuti kegiatan boarding,” ujar Asniyar pimpinan Al-Uswah Boarding School, Minggu (25/2/2024).
“Seluruh biaya pendidikan di madrasah dan pondok ditanggung oleh Al-Uswah Boarding School, yang mayoritas berasal dari para donator dari guru pegawai maupun dari maupun orang tua asuh. Al-Uswah menerima santri-santri dari keluarga kurang mampu dan kum dhu’afa,” tambah Niar.
Saat masih di madrasah, Feriyanto termasuk peserta didik aktivis OSIS, Kepramukaan, Forum Dakwah (Forda), karya ilmiah, hingga mengikuti berbagai lomba mata pelajaran dan keagamaan.
“Prestasi Feri cukup cemerlang, selalu juara sejak kelas X hingga kelas XII. Lulus 2019 ia diterima di UGM dan ITB,” papar Anis Syafaat, pengasuh Al-Uswah, yang saat ini sebagai Kepala MAN 1 Sleman.
Bersama timnya, Fery pernah meraih juara internasional pada Jogja International Scout Camp (JISC). Untuk memotivasi peserta didik baru, pada saat Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) atau masa orientasi Fery pun dihadirkan untuk menyampaikan materi strategi meraih sukses kepada peserta didik baru, tambah Anis.
Saat pendemi Covid-19, Feryanto sempat double kuliah di UGM dan ITB, namun kemudian ia memilih ITB Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan.
Praptiningsih Wakil Kepala Urusan Humas MAN 1 Sleman menyatakan bahwa Feriyanto meraih IP 4 atau tertinggi.
“Alhamdulillah, Feriyanto alumni MAN 1 Sleman meraih penghargaan IPK 4 bersama 11 mahasiswa dari 3 angkatan (420 mahasiswa) di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB,” ujarnya.
Sementara Isnurwati guru PPKn yang juga menjadi pendamping serta sebagai orang tua asuh Feriyanto merasa iba, terharu sekaligus bangga dengan usaha dan prestasi tersebut.
“Terkadang saya kasihan sama Fery, dalam keterbatasan sarana dia tetap semangat. Hadiah laptop bekas saat dia diterima di UGM kurang bisa mengimbangi langkah cepat dia dalam berkarya, dan menyelesaikan tugas akhir, apalagi sebagai mahasiswa teknik yang butuh aplikasi yang berat, tapi dia bilang laptop tua masih bisa diakali," papar Isnurwati.
Isnurwati menambahkan bahwa ia baru saja menerima WA dari Feriyanto yang bersama timnya meraih juara 1 Paper and Poster Competition, terpilih dari 80 tim dari seluruh Indonesia. “Ini juga prestasi Fery yang membanggakan,” imbuh Isnurwati.
Banyak ungkapan rasa Syukur, haru dan bangga disampaikan guru-guru dan pengasuh yang pernah mendampinginya.
“Murid yang membanggakan, murid yang terkenal tidak pernah ngantuk saat KBM, ceria terus,” papar Ana Kusmiyana guru MAN 1 Sleman yang telah pindah tugas di MAN 5 Sleman.
“Masyaallah, tabarakallah, Alhamdulillah, Selamat mas Feriyanto. Semoga ilmunya berkah bermanfaat dunia dan akhirat,” kata Siti Abibah guru Ekonomi. “Selamat Mas Feri, dari dulu semangatnya membara untuk terus tholabul ilmi, Semoga Allah mudahkan selalu jalannya, sukses selalu mas,” kata Ustadzah Pipit pengasuh Al-Uswah Boarding School MAN 1 Sleman. (Edy – KIM Sumber Biwara Moyudan/toeb)