:
Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 26 Februari 2024 | 09:52 WIB - Redaktur: Tobari - 76
Sleman, InfoPublik - Sebanyak 130 petani yang tergabung dalam Kelompok Ekonomi Petani Titik Kumpul Cabai Sayur dan Cabai Tempel, Sleman berkumpul dalam acara Family Gathering yang diselenggarakan pada Sabtu (24/2/2024).
Acara ini tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai forum untuk bertukar informasi dan membangun solidaritas di antara sesama anggota kelompok.
Acara ini bertujuan untuk menyambung tali silaturahmi antar petani dan organisasi, serta untuk mengadakan diskusi mengenai kesan dan pesan dalam rangka menuju petani yang lebih sejahtera.
"Diskusi tersebut menjadi momen penting untuk saling bertukar pengalaman dan pengetahuan guna meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah tersebut,” ujar Handayatman, Ketua Titik Kumpul Tempel.
Tak hanya itu, menurutnya, acara ini juga dirancang dengan kegiatan refreshing yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar anggota.
“Destinasi pilihan kali ini adalah Gunung Kidul, yang menawarkan keindahan alamnya, seperti Pantai Sadranan dan Indrayanti. Di sana, peserta tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga mengisi waktu dengan kegiatan outbound dan permainan khas era tahun 1980-an,” jelas Handayatman lagi.
Handayatman menambahkan, acara Family Gathering ini tidak hanya menjadi momentum untuk mempererat hubungan antar petani, tetapi juga sebagai wadah untuk mengisi energi positif dan semangat baru dalam menghadapi tantangan di bidang pertanian.
“Dengan adanya forum seperti ini, diharapkan solidaritas dan kerjasama antar petani semakin terjalin kuat, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan usaha pertanian di wilayah tersebut,” harapnya.
Dengan semangat yang menggelora, para petani berkomitmen untuk terus bersama-sama menghadapi berbagai tantangan dan meraih kesuksesan dalam memajukan sektor pertanian di daerah mereka.
"Melalui acara ini, diharapkan akan lahir ide-ide segar dan solusi yang inovatif untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani, serta memperkuat posisi mereka dalam ekonomi lokal,” tutup Handayatman. (Arief Hartanto/toeb)