:
Oleh MC KAB SIDOARJO, Jumat, 23 Februari 2024 | 10:10 WIB - Redaktur: Kusnadi - 79
Sidoarjo, InfoPublik - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sidoarjo terus berkomitmen dalam upaya pencegahan stunting. Salah satunya dengan menyelenggarakan sosialisasi dengan fokus pada edukasi pemberian makanan rumahan yang tinggi gizi.
Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Hj Sa'adah Ahmad Muhdlor mengatakan ibu memegang peranan penting dalam mencegah stunting di Kabupaten Sidoarjo. Pasalnya, kata dia, ibu tidak hanya berperan waktu mengandung bayi.
"Wanita yang akan menjadi seorang ibu, yaitu saat remaja harus benar-benar menjaga pola makan dan cara menyiapkan perkawinan yang sehat, seperti mengikuti tes kesehatan sebelum menikah agar bisa melahirkan anak sehat dan bebas stunting," katanya di sela sambutan Sosialisasi Cegah Stunting dengan Edukasi Pemberian Makanan Rumahan Yang Tinggi Gizi di Pendopo Delta Wibawa pada Kamis (22/2/2024).
Ning Sasha, sapaan akrab istri Bupati Sidoarjo itu, juga menambahkan peranan kedua seorang ibu adalah rajin memberikan air susu ibu (ASI) kepada anak.
"Berikan ASI ekslusif saat enam bulan pertama, dan lanjutkan hingga 2 tahun serta berikan MPASI (makanan pendamping ASI) yang tinggi akan protein hewani," ujarnya.
"Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat dapat lebih aware terhadap pentingnya gizi untuk pertumbuhan anak. Dengan menerapkan pola makan sehat, dan dapat mengurangi risiko stunting di Kabupaten Sidoarjo," tutunya.
Acara sosialisasi tersebut dihadiri anggota TP PKK Kabupaten Sidoarjo serta menghadirkan narasumber handal, yaitu penyuluh Keluarga Berencana (KB) dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Sidoarjo dan Kepala Bidang Peningkatan Kesehatan Masyarakat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo.
Narasumber tersebut memberikan pemahaman mendalam tentang pencegahan stunting melalui pemberian makanan seimbang dan bergizi tinggi. Mereka juga memberikan tips praktis dalam memasak makanan sehat yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak-anak.
Penyuluh KB Ahli Muda Dinas P3AKB Kabupaten Sidoarjo, Anisa Prabawati menjelaskan bahwa peran ibu dalam penurunan stunting adalah menjadi faktor penentu dalam biologis.
“Perempuan tidak hanya membawa janin, karena mereka juga akan melahirkan generasi penerus bangsa berkualitas. Sehingga perlu diperhatikan pola makan dimulai dari 1.000 hari ibu hamil dan menyusui di 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) anak,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peningkatan Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Sidoarjo, Sri Andari menyebut tingginya angka stunting dipengaruhi oleh pola asuh.
"Pola asuh ini sangat mempengaruhi pola makan anak yang kurang memperhatikan tingkat kebutuhan gizi seimbang, hal ini menjadi pemicu stunting yang masih tinggi," jelasnya.
Dirinya berharap masyarakat tidak melihat besaran porsi saat memberikan makanan kepada anak, namun lebih melihat pada kandungan gizi seimbang sesuai kebutuhan anak.
"Makan itu bukan porsinya yang banyak namun lebih perhatikan pada kandungan kaya akan gizi untuk mencegah stunting pada anak," pungkasnya.
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo mencatat angka stunting di Sidoarjo menurut SSGI (Survey Status Gizi Indonesia) tahun 2021 sebesar 14,8 persen, naik pada tahun 2022 sebesar 16,1 persen. Sedangkan tahun 2023 dari Servei Kesehatan Indonesia turun atau menjadi hanya 1 digit.
Dari jumlah anak usia balita di Sidoarjo sebanyak 182.172 anak, yang diperiksa secara rutin di posyandu sebanyak 145.000 anak, dari jumlah tersebut sebanyak 5.000 anak stunting atau sebesar 4persen dari jumlah keseluruhan.
Sosialisasi ini menjadi langkah nyata TP PKK Kabupaten Sidoarjo dalam mendukung program pemerintah untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. Semakin banyak masyarakat yang teredukasi, semakin besar pula peluang mengurangi angka stunting di wilayah ini. (Dew/kominfo)