Inisiasi Pj Gubernur Sumsel, Pemprov Sumsel Berkolaborasi Bedah 8.391 Rumah dan Berikan 6.984 Sanitasi Serentak se-Sumsel

:


Oleh MC PROV SUMATERA SELATAN, Kamis, 22 Februari 2024 | 06:01 WIB - Redaktur: Kusnadi - 175


Palembang, InfoPublik - Usai launching Gerakan Bedah Rumah Serentak Se-Sumsel (GBRSS), Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak Se-Sumsel (GPSSS), dan Gerakan Penanganan Stunting Serentak Se-Sumsel bersama Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian.

Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni juga menghadiri Launching Bersama Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Pemberian Sanitasi Serentak di Sumatera Selatan bertempat di Gang Kaleng, Plaju Ilir, Kecamatan Plaju, Kota Palembang, Rabu (21/2/2024).

Hadir dalam kesempatan itu, Kadis Perkim Sumsel, Novian Aswardani, Kepala Dinas PUBMTR M. Affandi, Camat Plaju, H. Ahmad Furqon, Kapolsek Plaju, Akp. Hendri Permana, Danramil Plaju, Kapten Jzi Junaidi, dan Para Lurah Kecamatan Plaju.

Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni katakan Gerakan ini merupakan Program Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota di Sumsel.  Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) merupakan bagian dari Gerakan Bedah Rumah Serentak Se-Sumsel (GBRSS).

"Gerakan serentak seperti ini terus dilakukan agar pembangunan di Sumsel bisa lebih efektif, efisien, tepat sasaran, bisa diukur keberhasilannya dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujarnya.

Fatoni mengapresiasi dan berterima kasih kepada pihak BSB dan Jamkrida yang telah membantu sejumlah rumah untuk dibedah hari ini. Diungkapnya, anggaran bedah rumah didapatkan dari APBN, APBD Provinsi dan Kab/Kota, Baznas, CSR dari perusahaan-perusahaan, BUMN, BUMD, maupun swasta.

"Bedah rumah hari ini berjumlah total 8.391 rumah, kita patut berbangga dan bersyukur. Minimal sejumlah ini dan jumlah ini akan terus bertambah. Karena masih banyak yang mau berkontribusi," ungkapnya.

Dari sejumlah dana yang masuk CSR baru 75 unit rumah. Dari APBD ada 3.666 unit rumah, APBN 1.345 unit rumah, dan Baznas 234 unit rumah. Serta saat ini terkumpul data pemberian sanitasi yaitu berjumlah 6.984. Jumlah ini masih bisa bertambah. Hal ini menjadi jumlah pembangunan sanitasi terbesar di Indonesia dan akan kita masukan MURI.

"Bisa dibayangkan gerakan ini akan sangat masif dan bisa mengentaskan kemiskinan dari bedah rumah dan pembagian kloset sebagai simbolis gerakan pemberian sanitasi serentak se-Sumsel. Saya ucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak," katanya.

Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Ir. Basyaruddin Akhmad, ungkapkan kegiatan ini diinisiasi oleh Penjabat Gubernur Sumsel. Setelah dilaunching, rumah yang telah dibedah akan diresmikan nanti sebelum tanggal 15 Mei pada hari jadi Provinsi Sumsel.

"Alhamdulillah kita akan melakukan launching 8 ribu lebih rumah secara serentak. Khususnya yang dipersembahkan untuk hari jadi Provinsi Sumsel sesuai umurnya yaitu 78 unit di kota Palembang. Ada 1.700 unit di Provinsi Sumsel," jelasnya.

Diungkap Basyaruddin, rumah yang dibedah di kawasan Plaju dimasukan kategori perbaikan rumah yang rusak berat. Dimana dalam launching ini total 7 rumah akan dibedah yaitu 5 rumah melalui Bantuan BSB dan 2 rumah bantuan jamkrida. Mulai dari plaju ini kemudian akan disisir kab/kota hingga nanti mampu membedah sebanyak 1.700 rumah.

Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Sumsel juga melakukan penyerahan bantuan sanitasi secara simbolis kepada masyarakat. (Tim Media Dinas Kominfo Prov. Sumsel)