Pemkab Serahkan Sertifikat Tanah 8.189 m2, Pj Bupati: Upaya Tata Kelola Sampah di Temanggung

: Pemkab Serahkan Sertifikat Tanah 8.189 m2, Pj. Bupati: Upaya Tata Kelola Sampah di Temanggung-Foto:Mc.Temanggung


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Rabu, 14 Februari 2024 | 19:39 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 70


Temanggung, InfoPublik – Pj Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo didampingi Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kabupaten Temanggung, Tri Winarno, menyerahkan Sertifikat Tanah seluas 8.189 m2 kepada Kepala Desa Sanggarahan, Jauhari, pada hari Selasa (13/2/2024) bertempat di Ruang Kerja Bupati Temanggung.

Tanah seluas 8.189 m2 tersebut awalnya merupakan tanah milik Pemerintah Kabupaten Temanggung, yang kemudian di “tukar guling” dengan tanah milik Desa Sanggrahan, Kecamatan Kranggan.

Kepala BPKPAD Tri Winarno yang ditemui seusai acara menjelaskan, bahwa tukar guling tanah tersebut dalam rangka perluasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sanggrahan yang penuh, sehingga membutuhkan perluasan tanah.

“Jadi ini adalah tukar guling antara Pemerintah Kabupaten Temanggung dengan Pemerintah Desa Sanggrahan. Tukar guling ini dalam rangka perluasan TPA kita yang di Desa Sanggrahan, sehingga perlu perluasan tanah yang dimiliki oleh desa. Tanah Desa Sanggrahan itu kemudian ditukar guling dengan tanah Pemerintah Daerah yang ada di sekitar lokasi Desa Sanggrahan,” jelas Tri Winarno.

Ke depannya, di TPA Sanggrahan akan dibangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) untuk mengolah sampah menjadi bricket (bahan bakar pengganti batu bara) bagi produsen semen pabrikan.

Pj Bupati menuturkan Pemkab Temanggung pada tahun 2024 ini akan membangun TPST di TPA Sanggrahan dengan didanai dari bantuan Bank Dunia sebesar 90 miliar. Sebelumnya, Pemkab Temanggung telah menandatangani kesepakatan MoU dengan PT Sumber Bangun Indonesia (SBI) terkait penyerapan produksi bricket yang nantinya diolah oleh TPST.

“Rencana tahun ini, InsyaAllah akan dibangun TPST di Sanggrahan, kami mendapatkan bantuan dari Bank Dunia sekitar 90 miliar. Ini masih dalam proses pelelangan, dan tahun ini akan dibangun. Kalau sudah dibangun ini akan mendapatkan income daerah dan kedua yaitu mengurangi beban sampah yang berlebih. Saat ini sampah di kita itu kan open dumping, tidak bagus kalau open dumping. Sehingga nanti pengelolaan sampah itu akan dibuat semacam bricket batu bara untuk kita kerjasama dengan pabrik semen. Pabrik semen sangat membutuhkan itu sebagai substitusi bahan bakar batu bara,” tambahnya. (Mc.Temanggung/2Nin;Ekape/Eyv)

 

Berita Terkait Lainnya