: Usung Inovasi Pasarku Gandem, Temanggung Wujudkan Pengelolaan Pasar Pintar Inklusif-Foto:Mc.Temanggung
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Rabu, 7 Februari 2024 | 13:32 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 132
Temanggung, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Temanggung menerima kunjungan Tim Verifikasi Lapangan (Verlap) dalam Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahap II Tahun 2024, Selasa (6/2/2024).
Pasarku Gandem, merupakan inovasi dengan meningkatkan fasilitas dan pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat dan mewujudkan pasar digital, sehingga terwujud kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan perekonomian daerah. Kata “Gandem” merupakan kata dalam bahasa Jawa yang memiliki arti sangat bagus sekali dan memuaskan.
Pj. Bupati Hary Agung Prabowo beserta jajaran dan Tim Verifikasi Lapangan PPD bersama-sama mengunjungi Green House dan Tempat Pembibitan Melon Korea yang berada di Desa Banaran Kecamatan Bansari, Temanggung. Green House tersebut telah menerapkan teknologi modern berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Selanjutnya, Pj. Bupati beserta Tim Verlap juga meninjau lokasi Pasar Legi Parakan yang memiliki fasilitas dan pelayanan publik yang inklusif.
"Hari ini, kita kedatangan Tim dari Verifikasi Lapangan PPD tingkat I Provinsi Jawa Tengah, sudah melihat Pasar Pintar Bansari. Tadi sudah melihat di Green House seperti apa, termasuk semua yang ada di sini seperti apa. Pada prinsipnya kita berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menampilkan hal yang terbaik di Kabupaten Temanggung. Termasuk dalam Pasarku Gandem ini, diantaranya Pasar Pintar Bansari, Pasar Gemawang, dan Pasar Legi Parakan. Hari ini kita saksikan di Pasar Pintar Bansari, ternyata semuanya serba smart, semuanya serba internet di sini, termasuk lampunya juga menggunakan tenaga surya juga. Mudah-mudahan ini bisa jadi acuan kita bersama untuk bisa mengembangkan di kabupaten-kabupaten yang lain,”kata Hary.
Tim Penilai Utama Verlap PPD Tahap II, Nur Rohmat, usai meninjau lokasi Green House Melon Korea Desa Banaran Bansari menyampaikan kekagumannya melihat perkembangan teknologi di sektor pertanian dan kolaborasi yang apik terbangun dengan kementerian-kementerian pusat. Nur Rohmat juga memberikan rekomendasi agar Green House Melon dapat terus dikawal dalam dokumen perencanaan, sehingga dapat menjadi contoh bagi kabupaten/kota lain.
Temanggung ini termasuk satu dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang terpilih untuk mewakili, mudah-mudahan Temanggung bisa Juara 1 dan maju mewakili di tingkat nasional. Tadi saya sudah diperlihatkan mulai dari awal hingga saat ini, yaitu green house yang berkolaborasi dengan kementerian-kementerian pusat, dan ini memang harapan dari provinsi, bahwa daerah memang harus seperti itu.
"Saya bangga melihat seperti ini, awalnya kita tidak menyangka kalau produknya sampai seperti ini. Alhamdulillah yang saya lihat benar-benar baik dan mudah-mudahan ini inovasi yang tetap harus dikembangkan . Tidak ada sesuatu yang besar tanpa kolaborasi, itu yang menjadi catatan. Teknologi Green House Melon sudah modern dan mudah-mudahan ini selanjutnya bisa dimasukkan di dokumen perencanaan supaya nanti bisa dikawal terus dan bisa menjadi contoh untuk kabupaten-kabupaten yang lain,” jelasnya.
Selain itu, Nur Rohmat juga mengapresiasi keterlibatan dan kolaborasi generasi muda (milenial dan Z) di Kabupaten Temanggung yang mampu mengkolaborasikan perkembangan TIK dengan sektor pertanian.
“Saya melihat Temanggung ini generasinya sudah generasi milenial dan mungkin sudah mau masuk generasi Z ya, yang saya lihat tadi sudah ditangani oleh anak-anak muda. Ini anak-anak muda, generasi milenial dan generasi Z yang semuanya sudah menggunakan TIK. Harapan kita memang petani-petani kita besok memang harus generasi-generasi muda yang sudah mempunyai kemampuan TIK tinggi. Percuma kita punya produk banyak, tetapi tidak bisa memasarkan, tidak punya kolaborasi, tidak punya jaringan keluar juga sama saja tidak ada artinya. Kedepan yang harus benar-benar dibina itu generasi mudanya, dipacu terus supaya bisa menjadi petani yang tangguh. Jiwa enterpreneurnya harus ada, harus dimunculkan,” tandas Nur Rohmat.
Selanjutnya, Tim Penilai Independen yang juga Akademisi dari Universitas Negeri Semarang (UNNES), Amin Pujiati, ikut menanggapi inovasi yang diangkat oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung. Amin Pujiati berharap agar inovasi yang luar biasa tersebut dapat terus berkelanjutan.
“Kami sangat senang sekali melihat inovasi yang ada di Kabupaten Temanggung ini yang mampu menggerakkan ekonomi rakyat, yang melibatkan berbagai pihak, terutama anak-anak muda yang notabene tidak suka dengan bertani. Ternyata menjadi suka bertani, dengan kita harus mengikuti TIKnya dan memang hasilnya luar biasa. Mudah-mudahan di Kabupaten Temanggung ini inovasinya bisa menjadi keberlanjutan. Tidak hanya sekedar untuk penilaian. Ada penilaian atau tidak, harus tetap berlanjut seterusnya,”tambahnya. (Mc.Temanggung/nin;adi;wll;ekp/eyv)