:
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 2 Februari 2024 | 08:43 WIB - Redaktur: Tobari - 72
Sleman, InfoPublik – Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Depok Sleman Adihanto Purnomo menyampaikan bahwa persoalan disinformasi pemilu yang selama ini terjadi di masyarakat akan diperangi bersama pemerintah, penyelenggara pemilu, platform media sosial, dan koalisi masyarakat.
Menurut Adihanto, disinformasi pemilu merupakan persoalan bangsa dan harus dilawan bersama. “Disinformasi pemilu harus dilawan oleh semua orang yang cinta Indonesia,” ungkap Koordinator Divisi SDM, Organisasi, Data dan Informasi ini, Kamis (1/2/2024).
Adihanto juga mendorong masyarakat, khususnya generasi muda bijak dalam menggunakan media sosial, media digital, dan media elektronik.
“Perdebatan, adu gagasan, bahkan adu propaganda dalam informasi kepemiluan sangat mudah. Jadi kita harus mengidentifikasi informasi yang benar atau informasi yang tidak benar. Bisa jadi, kita tanpa sadar menjadi kelompok orang yang menyebarkan misinformasi tersebut,” ucapnya dalam Rakoor Internal di Kantor Sekretariat Panwaslu Depok Sleman bersama jajaran Sekretariat dan Panwaslu Kalurahan/Desa se-Kapanewon Depok Sleman.
Ia pun menjelaskan, melawan disinformasi menjadi penting dan krusial karena saat ini sudah memasuki tahapan kampanye. Informasi, ujar Adihanto, yang tujuannya menyesatkan dan menimbulkan kebingungan akan berdampak negatif, terutama di kalangan masyarakat heterogen seperti Kapanewon Depok.
“Oleh karena itu, disinformasi harus kita lawan bersama, sebelum menyebarkan informasi melalui media sosial, perlu dicek terlebih dahulu kebenarannya,” jelasnya.
Adihanto bercerita pengalaman Pemilu 2019 di Kapanewon Depok terkait tersebarnya berita bohong dengan diperbolehkannya mencoblos menggunakan KTP-el bagi masyarakat di luar Kapanewon Depok.
“Berita bohong ini yang dulu sempat membuat kegaduan disini, dan semoga ke depan tidak terulang kembali, oleh karena itu perlu kita waspadai bersama sejak sekarang ini,” pungkasnya. (Athiful/KIM Depok/toeb)