DPRD Sleman Gandeng Dinas P3AP2KB Adakan Bimtek Pengarusutamaan Gender Kalurahan

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 29 Januari 2024 | 11:18 WIB - Redaktur: Tobari - 50


Sleman, InfoPublik - Bertempat di Joglo Padmo Padukuhan Gerjen, Margomulyo Seyegan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Sleman mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Rencana Aksi Pengarusutamaan Gender Kalurahan.

Kegiatan yang terselenggara melalui pokir Dewan ini mengundang 30 peserta perempuan dari unsur PKK, KWT, BPKal, UMKM dan Pamong Kalurahan, dan diselenggarakan selama dua hari yaitu Jumat (26/1/2024) dan Sabtu (27/1/2024)

Kegiatan dibuka oleh Ketua TP PKK Kalurahan Margomulyo, Sri Lestari yang menyampaikan bahwa perempuan sebagai tiang negara harus secara aktif melibatkan diri dalam pembangunan di wilayahnya.

“Perempuan tidak hanya sebagai "konco wingking" tetapi juga ikut dalam mengambil keputusan,” ujarnya.

Machmudah Arfiati, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinas P3AP2KB menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan isu0isu yang berkaitan dengan kesetaraan gender. Machmudah juga menyarankan pembentukan Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (Satgas PPA) di Kalurahan.

“Hal ini dikarenakan terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan eksploitasi anak semakin meningkat. Satgas PPA ini nantinya dapat bertugas sebagai mediator kasus dan mengedukasi masyarakat tetang pengarusutamaan gender yang menempatkan hak perempuan dan anak pada tempatnya,” terang Machmudah.

Machmudah juga mengenalkan adanya gerakan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) yang mana Desa/Kalurahan dapat mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak dalam tata kelola pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat secara terencana dan menyeluruh.

“Hal ini terkait dengan visi Kabupaten Sleman yaitu terwujudnya Sleman sebagai rumah bersama yang cerdas, sejahtera, berdaya saing, menghargai perbedaan dan memiliki jiwa gotong royong,” terangnya.

Rahayu Widi Nuryani, Ketua Fraksi Komisi C DPRD Kabupaten Sleman dalam pengarahannya menyampaikan tentang pembangunan kesetaraan gender yang menyasar 5 kelompok yaitu perempuan, lansia, anak, disabilitas dan kelompok rentan.

Anggota Dewan yang sering dipanggil Nunung ini juga mengingatkan sebagai perempuan tetap menjalani pekerjaan sebagaimana kodratnya, namun di era sekarang peran perempuan harus ditingkatkan dalam pengambilan keputusan. “Tidak lagi jamannya perempuan hanya sebagai konco wingking,” tukasnya.

Dihari pertama ini, Bimtek ditutup dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Wasingatu Zakiah dari LKP3A (Lembaga Konsultasi untuk Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak).

Zakiah menyoroti peran perempuan yang bisa dilakukan dalam tahapan perencanaan di wilayah baik secara politis, teknokratif, dan partisipatif. Zakiah menyontohkan dalam forum RPJMKal peran perempuan mestinya sudah terlihat dalam kegiatan musdus yang membawa suara perempuan dalam perencanaan pembangunan kalurahan.

“Ini artinya perempuan harus hadir disana dan bisa mempengaruhi forum sehingga terjadi perubahan sudut pandang dalam perencanaan pembangunan yang disebut sebagai rekayasa sosial. Demikian juga dalam mendengarkan suara dari anak anak yang harus diwadahi dalam forum anak,” tegas Zakiah.

Dihari kedua, Nelly Tristiana dari Yayasan Abisatya Yogya menjadi nara sumber yang memberikan materi Mewujudkan Keadilan dan Kesetaraan Gender. Nelly menggaris bawahi bahwa gender dalam perspektif peran dan fungsi sosial.

Selanjutnya Nelly mengajak kepada peserta untuk aktif dalam menyuarakan aksi perempuan pelopor dengan mengangkat isu dan memberi solusi dari 6 siap yaitu siap ekonomi, siap sehat, siap pintar, siap hukum, siap politik dan siap lestari.

Sebagai produk bimtek kesetaraan gender ini, Nelly mengajak peserta membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) dengan mengambil permasalahan yang ada di lingkungan sekitar sekaligus memberi gagasan rencana yang akan dilakukan. (Sutarto Agus/KIM Seyegan/toev)