: Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng (Ke empat dari kanan) saat foto bersama dengan Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/BAPENAS Jarot Indiarto, bersama sejumlah Pimpinan OPD Lingkup Pemkab Mabar saat pembukaan kegiatan Urban Futures. Foto Tildis Ribery.
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Rabu, 24 Januari 2024 | 15:02 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 206
Manggarai Barat, InfoPublik - Program Urban Futures merupakan program lokal berdurasi lima tahun yang memadukan sistem pangan perkotaan, kesejahteraan orang muda dan aksi iklim.
Program ini dikelola oleh Hivos Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis) RUAF Global Partnertship on Sustainable Urban Agriculture and Food system (RUAF CIC).
Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng mengungkapkan, terimakasih kepada Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) Republik Indonesia telah memilih Manggarai Barat dan Kota Bandung untuk menjadi lokasi program Urban Futures di Indonesia.
"Atas nama Pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Manggarai Barat kami menyampaikan terima kasih banyak kepada pihak Kementerian Bappenas bersama Yayasan Humanis, yang sudah memilih kegiatan program Urban Futures hanya dua tempat yakni kota Bandung dan Kabupaten Manggarai Barat" ujar Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng saat membuka kegiatan Kick off Urban Futures yang berlangsung di Aula Sekda Manggarai Barat, Rabu (24/1/2024).
Dijelaskannya, Program ini merupakan berkat bagi Manggarai Barat, karena program ini yang akan berlangsung selama 5 tahun ke depan.
Menurut Wabup Yulianus, yang akan menjadi locus program ini nanti di Manggarai Barat meliputi tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Komodo, Sanonggoang, dan Mbeliling yang akan menyebar pada 10 desa yang terbagi di tiga kecamatan yakni, desa Batu Cermin, Kelurahan Labuan Bajo, Kelurahan Wae Kelambu, Desa Gorontalo, Desa Golo Bilas, desa Golo Pongkor, Compang Longgo, Liang Ndara, Wae Lolos dan Golo Desat.
Dalam kesempatan itu Wabup Yulianus juga menginformasikan, bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat sedang gencar melaksanakan program penanaman bambu untuk seluruh desa.
"Ditunjangi lagi Manggarai Barat sudah memiliki rumah produksi bambu yang sudah beroperasi sejak awal Januari lalu,katanya.
Dan harapannya, kalau sekarang menanam bambu maka di harapkan enam tahun ke depan Manggarai Barat, sudah memiliki bahan baku yang akan meningkatkan dan nilai ekonomi.
"Selain lingkungan terjaga, bisa menjaga juga terjadinya longsor karena fungsi bambu juga bisa menahan longsor dan itu juga bisa menyerap CO2 yang cukup tinggi" ujar Wabup Yulianus.
Diakui Wabup Yulianus, untuk kesuksesan program urban futures di Manggarai Barat membutuh kerja sama dari semua stakeholder yang ada di kabupaten ini.
Sebagai penerima program ini kita tentu diharapkan partisipasi aktif, tidak hanya Pemerintah tapi semua stakeholder yang ada untuk bersama-sama bergandeng tangan untuk mensukseskan program ini.
Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian PPN/ Bapenas Jarot Indarto dalam kesempatan yang sama mengatakan bagi Pemerintah Pusat kegiatan ini bukan merupakan kegiatan yang baru.Pemerintah sudah memulai dengan pendekatan sistem pangan.
"Pendekatan sistem pangan memperbaiki perspektif. Sebab masalah pangan itu bukan saja lahan, namun ada unsur lain,"katanya.
Diakui Jarot menyampaikan rasa senang telah memilih lokasi Kabupaten Manggarai Barat karena, kerja sama sudah terbangun dengan baik dan ini menjadi potensi yang di kelola.
Sementara itu Regional Cordinator Urban Futures.Indonesia Laily Himayanti mengatakan program urban Futures merupakan program baru yang di gagas oleh yayasan Humanis.
Program ini di implementasikan pada lima Negara diantaranya Zimbabwe, Ekuador, Indonesia, Kolombia dan Zambia dan menyebar pada 10 Kota di dunia termasuk di Kota Bandung dan Kabupaten Manggarai Barat.
"Kabupaten Manggarai Barat merupakan salah satu dari 10 Kabupaten Kota terpilih di dunia dan programming akan berlangsung hingga 2027 mendatang,"katanya.
Dia mengungkapkan alasan memilih Kabupaten Manggarai Barat sebagai salah satu Kota, karena hanya memilih opsi dua kota, satu di sisi Barat yakni Kota Bandung dan satu di sisi timur Indonesia yakni Manggarai Barat.
Sehingga antara barat dan timur memiliki nuture dan dinamika yang unik terkait rantai pasok pangan.
Melalui studi awal yang lakukan, pihaknya menemukan keunikan dari masing masing-masing lokasi, sehingga ke dua tempat ini bisa mewakili sisi barat dan sisi timur Indonesia.
Dikatakannya, dalam menjalankan program ini, pihaknya tidak akan bekerja sendiri, namun ada beberapa mitra kerja yang bisa melakukan kerja sama.dan mitra itu jua melakukan kerja sama dan bersinergi dengan pemangku kepentingan setempat dan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
Diakuinya, kegiatan urban futures terbagi dalam tiga kelompok besar, pertama rantai pasok pangan, bisa diproduksi dan distribusi. Kedua terkait dengan advokasi dan kampanye untuk aksi orang muda di bidang ketahanan pangan dan ketiga, forum.pemangku kepentingan akan di dorong dan di gerakan oleh orang muda sendiri.
Diakui ibu Laily potensi Manggarai Barat sangat besar karena setelah ditetapkan wilayah ini menjadi wilayah super prioritas ada korelasi yang sangat tinggi atara pariwisata yang berkelanjutan dan rantai pasok,.karena keduanya saling terhubung dan saling mendukung,katanya.
Saat acara pembukaan dilakukan Penandatanganan komitmen Implementasi program urban futures di Manggarai Barat oleh Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng, Petrus Antonius Rasyd Kapala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Laurensius Halu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Fatinci Reynida, SP Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Abidin SKH Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Melkior Nudin, SE Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, bersama perwakilan Direktur Eksekutif Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial yang di wakili Laily Himayanty.
Usai pembukaan di lakukan acara talkshow
Partisipasi orang muda yang bermakna dalam mewujudkan transformasi sistem pangan yang inklusif dan berkelanjutan di Manggarai Barat dengan narasumber antara lain Petrus Antonius Rasyid Kepala Bappeda Manggarai Barat, Eric Mohamad Atthaurig., S.H Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bandung , Marius Bria Nahak Kopi Wamor, Angel Ratna Sari Biu UMKM Hekang Dite(MC Manggarai Barat/Tim IKP Frumentius/ Tildis)