Usaha Olahan Ikan Jadi Ladang Rupiah

: Usaha Olahan Ikan Jadi Ladang Rupiah-Foto:Mc.Temanggung


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Jumat, 12 Januari 2024 | 13:17 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 50


Temanggung, InfoPublik - Bisnis makanan olahan ikan nampaknya menjadi ladang rupiah, karena didukung potensi sumber daya ikan melimpah, serta pangsa pasar yang terbuka lebar.

Peluang inilah yang kini digeluti Sri Ningsih (62) warga Desa Mondoretno, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dengan memproduksi abon dan keripik nila 'baby fist'.

"Selain memiliki rasa yang enak dan gurih, produk olahan ini sangat bermanfaat untuk kesehatan, serta perkembangan tubuh anak-anak dan ibu hamil. Karena rendah kalori, sumber protein lengkap, sumber vitamin B12, serta mengandung asam lemak sehat dan kaya omega 3," katanya, ditemui Jumat (12/1/2024).

Ia mengatakan, wilayah Temanggung dikenal dengan potensi perikanan daratnya. Air yang melimpah mendukung pengembangan usaha budi daya perikanan jenis lele dan nila.

"Dengan sumber bahan yang melimpah ini ikan lele dan nila ternyata tidak hanya diolah sebagai menu masakan berkuah atau digoreng. Melainkan juga bisa diolah dalam bentuk lain yang. Khususnya abon dan keripik yang kini banyak diminati para konsumen,” jelasnya.

Ningsih mengatakan, tidak sulit membuat abon nila, daging ikan dibumbui seperti dendeng dengan ketumbar, merica putih, bawang putih, dan garam serta gula. Setelah direbus dengan bumbu hingga meresap, barulah digoreng kering. Daging nila dipres hingga seluruh minyaknya keluar dan tersisa serbuk halus kecoklatan.

"Kalau untuk keripik nila atau baby fist, ikan berukuran 3 sampai 5 centimeter hanya dibersihkan dan selanjutnya dicampur bumbu khusus, kemudian di goreng," imbuhnya.

Sejak tahun 2017, produksi abon nila dan keripik nila rata-rata per bulan mencapai 400 kilogram. Pasarnya pun kian luas hingga hampir di seluruh kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, Bali dan Sumatra.

"Untuk harga, abon nila dibandrol 60 ribu per 200 mg, sedangkan kripik nila Rp 40.000 per 200mg," jelasnya.

Salah seorang konsumen, Mad Rofi'i (52) mengaku menjadi langganan membeli abon, maupun keripik ikan nila ini. Selain itu, harga yang ditawarkan cukup relatif murah.

"Sebelumnya saya pikir abon nila dan keripik pasti mahal. Ternyata di sini harga yang ditawarkan sangat terjangkau. Di sisi lain, kandungan pada nila ini baik untuk kesehatan. Jadi saya sering membeli untuk dikonsumsi, maupun untuk oleh-oleh keluarga di luar kota," tamabahnya. (Mc.Temanggung/Fir;Ekape/Eyv)

 

Berita Terkait Lainnya