- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Kamis, 14 November 2024 | 06:03 WIB
:
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Selasa, 9 Januari 2024 | 16:08 WIB - Redaktur: Kusnadi - 96
Pontianak, InfoPublik – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus memberikan perhatian untuk menurunkan angka stunting. Hal tersebut tampak dari penyerahan sepuluh paket bantuan secara simbolis oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian kepada orang tua balita stunting di wilayah Posyandu Kemuning, Kelurahan Siantan Hulu Kecamatan Pontianak Utara, Selasa (9/1/2024) pagi. Ani menuturkan, aksi konvergensi stunting ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan pemerintah pusat.
“Presiden ingin kita berada dalam empat besar pertumbuhan ekonomi dunia setelah Amerika, Tiongkok dan India. Generasi ke depan harus memiliki gizi yang baik dan kuat, dan dipersiapkan dari sekarang,” ucapnya usai mengunjungi rumah-rumah warga di Gang Pendidikan Kelurahan Siantan Hulu, didampingi Pj Ketua TP PKK Kota Pontianak Anita.
Penyerahan bantuan pangan kepada orang tua balita pengidap stunting menurut Ani, harus diiringi dengan pemberdayaan masyarakat itu sendiri. Kegiatan yang dapat mendorong daya beli harus diperbanyak, seperti pelatihan UMKM sampai pemberian modal. Dengan begitu, kemandirian masyarakat memberikan dampak positif kepada calon pengantin maupun calon bayi. Pihaknya berencana akan melaksanakan operasi pasar murah dalam waktu segera.
“Jika ada kegiatan yang memantik karya harus dioptimalkan, agar lapangan pekerjaan semakin banyak dan daya beli meningkat,” sebutnya.
Camat Pontianak Utara Indrawan Tauhid memaparkan, terdapat 67 balita sasaran prioritas di Posyandu Kemuning yang meliputi Gang Pendidikan, Gang Terpadu dan Gang Bersatu. Dari 67 balita di RW 23 tersebut, terdapat 3 balita yang teridentifikasi stunting. Indrawan menyebut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam menurunkan angka stunting di wilayah Kecamatan Pontianak Utara.
“Pemantauan berkala dari Puskesmas, perlindungan calon pengantin, pemberian tambah darah dan asam folat, kemudian edukasi ibu hamil dan remaja,” tutupnya. (kominfo/prokopim/Gema Mahardhika)