JPSM DIY Gelar Evaluasi Program Kerja

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Selasa, 2 Januari 2024 | 10:01 WIB - Redaktur: Tobari - 52


Sleman, InfoPublik - Menutup akhir tahun 2023, Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) Merti Boemi Lestari (MBL) mengadakan Evaluasi Kegiatan Program Kerja pada hari Sabtu (30/12/2023) di destinasi wisata Lambe Pereng Padukuhan Soka, Kalurahan Ngoro ori , Gunungkidul, DIY.

Ketua JPSM Merti Boemi Lestari Dr. Bambang Suwerda, S.ST, M.Si menyampaikan bahwa program kegiatan pada periode kepengurusan kali ini kurang begitu terasa karena pandemi kemaren menyebabkan kegiatan secara langsung menjadi berkurang.

Namun fungsi pengurus untuk mengkoordinasi kegiatan tetep berjalan sampai mendata by name setiap anggota JPSM, kaitannya dengan pendistribusian bantuan  APK dan sembako pada masa pandemi yang lalu.

"Meski secara berkegiatan secara langsung berkurang, namun eksistensi kelembagaan tetap sesuai kapasitas terbukti JPSM DIY diminta oleh Dewan untuk memberi masukan terkait rancangan perda tentang pengelolaan sampah,” kata Bambang.

Dikatakan oleh Bambang meski JPSM itu mandiri namun ternyata tidak mandiri secara mutlak karena masih masih mendapatkan suport dari pemerintah melalui DLHK.

"Harapannya dengan suport tersebut akan lebih menguatkan pada  kepengurusan yang terpilih nanti. Harapannya akan lahir talenta baru  dalam skema proses regenerasi ,” tuturnya.

Sementara Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan  Kerusakan Lingkungan Hidup DLHK DIY Ninik Sri Handayani, menyampaikan bahwa permasalahan sampah menjadi semakin sulit dan tidak mudah untuk diselesaikan.

Perkembangan penduduk dan berdirinya berberapa  kawasan lokasi industri menambah timbulan sampah yang harus dipikirkan dari awal. Namun pemerintah lewat DLHK selalu mencari solusi untuk mengatasi masalah sampah.

Apalagi kondisi TPA Piyungan yang sudah overload sehingga diperlukan upaya serius untuk mengatasinya. Terutama daerah yang merupakan pemasok sampah ke TPA Piyungan yaitu kota, Sleman dan Bantul (Kartomantul).

"Sehingga pemda DIY mengeluarkan konsep pengelolaan sampah secara Desentralisasi.  Bahwa setiap daerah harus mampu mengelola sampah daerah masing-masing secara mandiri. Ini terkait dengan akan ditutupnya TPA Piyungan per tanggal 16 April 2024," jelas Ninik.

Juga disampaikan oleh Ninik bahwa menanggapi akan ditutupnya TPA Piyungan, Pemda Kartomantul sudah berupaya mengantisipasi dengan berbagai persiapan, seperti di Sleman sudah selesai membangun satu unit TPST dan sudah beroperasi yang akan disusul pembagunan TPST berikutnya.

"Nantinya pemda Bantul dan kota juga akan mengikut sebagai upaya penanganan sampah secara mandiri,” ungkapnya.

Ninik juga mengingatkan agar peran masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri melalui bank sampah, sodakoh sampah dan TPS3R peran sertanya akan terus dikembangkan.

"Terutama untuk TPS3R pemerintah berusaha menjembatani dengan perusahaan untuk mendapatkan pendampingan melalui program CSR perusahan.  Seperti yang baru saja dilakukan di TPS3R  Kalasan, Sleman," pungkas Ninik. (Kusnadi/KIM Berbah/toeb)