- Oleh MC KAB BALANGAN
- Senin, 18 November 2024 | 14:22 WIB
: Kegiatan studi tiru SMPN Juai ke SMPN 6 Banjarmasin
Oleh MC KAB BALANGAN, Jumat, 22 Desember 2023 | 11:01 WIB - Redaktur: Tobari - 132
Balangan, InfoPublik - SMPN 6 Banjarmasin jadi sekolah tujuan bagi SMPN 1 Juai dalam kegiatan studi tiru yang dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2023. Salah satu alasan memilih SMPN 6 Banjarmasin menjadi lokasi kegiatan adalah karena merupakan Juara Program Pengelola Siaga Kependundukan Tingkat Kota Banjarmasin.
Kepala SMPN 1 Juai, Wita Pipin Purbawati, Jum'at (22/12/2023) mengatakan, maksud dan tujuan studi tiru ini adalah SMPN 1 Juai ingin meniru dan menduplikat keunggulan SMPN 6 Banjarmasin sebagai Juara Program Pengelola Siaga Kependundukan Tingkat Kota Banjarmasin.
"Dan juga juara 1 pembuatan logo dan logo tersebut dipakai sebagai Logo SSK (Sekolah Siaga Kependudukan) Nasional," ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, disekolah ada program kependudukan yaitu SSK (Sekolah Siaga Kependudukan) yang merupakan program dari BKKBN.
"Program SSK ini bertujuan memberikan arah dan pedoman bagi penanggung jawab dan pengelola pendidikan, guru pembina, dalam melakukan penggarapan program kependudukan, KB, dan pemberdayaan keluarga," katanya.
Lebih lanjut, keberadaan sekolah siaga kependudukan, diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pelajar, untuk memikirkan masa depan mereka. Seperti pemahaman tentang usia pernikahan. Menikah itu harusnya umur 25 untuk laki-laki dan 21 untuk perempuan.
"Keberadaan SSK diharapkan para pelajar dapt menekan angka pernikahan usia muda. Para pelajar dapat berpikir bahwa untuk menikah harus sudah mampu mempunyai penghasilan dan menempuh pendidikan, agar nanti bisa menjadi keluarga yang berkualitas. Pemahaman tentang kesehatan reproduksi, bahaya penggunaan Napza juga diharapkan dapat dimiliki oleh para pelajar," jelasnya.
Oleh karena itu, melalui studi tiru ini diharapkan SMPN 1 Juai nantinya juga bisa melaksanakan program SSK, karena program ini sangat bermanfaat untuk peserta didik tentang pengetahuan dan keterampilan peduli keependudukan, berperilaku yang mencerminkan keluarga berkualitas, mengurang drop out, dan mampu menyajikan data mikro kependudukan dalam bent7k peta, grafik atau digital untuk untuk dianalisa sederhana.
"Dan bisa mengembangkan sikap yang tepat dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan kelak ketika mereka menjadi dewasa," pungkasnya.(MC Balangan/el/toeb)