: Heri Buka Konsultasi Publik Penyusunan Strategi Daerah Pencegahan Perkawinan Anak-Foro:Mc.Probolinggo
Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Rabu, 20 Desember 2023 | 15:17 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 62
Probolinggo, InfoPublik - Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Heri Sulistyanto, membuka secara resmi kegiatan “Konsultasi Publik Penyusunan Strategi Daerah Pencegahan Perkawinan Anak Kabupaten Probolinggo” di Ruang PRIC, Mal Pelayanan Publik (MPP),Selasa (19/12/2023).
Turut hadir pagi itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Aisyiyah Jawa Timur Nelly Asnifati, Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto dan pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Kegiatan ini diikuti jajaran pengurus dan anggota PD Aisyiyah Kabupaten Probolinggo, perwakilan organisasi masyarakat dan organisasi perempuan serta perwakilan desa. Kegiatan ini juga diikuti secara daring oleh jajaran pengurus Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah via zoom meeting.
Wakil Ketua PW Aisyiyah Jawa Timur Nelly Asnifati pada sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Probolinggo atas dukungan dan fasilitasi yang telah diberikan pada semua tahapan penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Pencegahan Perkawinan Anak (PPA).
“Terima kasih kepada semua OPD yang tidak bosan-bosannya mengikuti semua tahapan dan memberikan masukan. Ini adalah wujud komitmen bersama untuk mencegah perkawinan anak di Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
Nelly menambahkan konsultasi publik tersebut adalah momen yang sangat tepat dalam proses penyusunan RAD PPA, sebab pada momen puncak tersebut masih ada peluang untuk dilakukan penyempurnaan sebelum ditetapkan sebagai produk hukum.
Sementara itu, Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto pada sambutannya menyinggung tentang pentingnya kepedulian kepada lingkungan sekitar, terutama tetangga. Kita wajib peduli jangan sampai terjadi pernikahan anak di usia dini, sebab akan muncul permasalahan baru sebagai akibatnya.
Rita Erik mengingatkan peran Kepala Desa dan Ketua TP PKK Desa untuk memberikan edukasi pada masyarakat tentang pentingnya pendidikan guna menghindari terjadinya perkawinan anak. Diingatkannya pula, tugas kepala desa bukan hanya soal infrastruktur tapi juga karakter dan mental warga khususnya generasi muda di desa.
“Kepedulian ini bukan hanya tugas pemerintah daerah dan organisasi perempuan, tapi menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua untuk peduli,” tegasnya.
Sedangkan Pj. Sekda Heri menyampaikan terima kasih kepada semua tingkatan kepengurusan Aisyiyah yang ikut membantu pemerintah daerah mengatasi permasalahan perkawinan anak.
“Ini adalah pertemuan yang strategis dalam rangka membantu pemerintah daerah mengatasi permasalahan pernikahan dini, termasuk isu penting pengarusutamaan gender di Kabupaten Probolinggo. Bagaimanapun juga semua isu penting ini tidak bisa dipikirkan dan dikerjakan pemerintah saja tapi juga membutuhkan dukungan semua pihak,” ujarnya.
Heri berharap dokumen yang dihasilkan nantinya bisa diaplikasikan. Oleh karena itu dituntut komitmen semua pihak untuk melaksanakanya. “Mudah-mudahan melalui dokumen Rencana Aksi Daerah Pencegahan Perkawinan Anak ini bisa mengatasi permasalahan hingga tingkat desa,”imbuhnya.
Usai seremoni pembukaan, acara siang itu dilanjutkan dengan sesi pemaparan draft Rancangan Matriks Rencana Aksi Daerah Pencegahan Perkawinan Anak (RAD PPA) dengan moderator Roy Iskandar dari Bapelitbangda.
Bertindak sebagai narasumber Kepala DP3AP2KB dan Tim Inklusi Aisyiyah Kabupaten Probolinggo. Pada sesi diskusi ini, seluruh peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan tanggapan dan memberikan saran masukan untuk penyempurnaan draft RAD PPA. (MC Kab Probolinggo/m4n/son/eyv)