:
Oleh MC KAB PEMALANG, Kamis, 14 Desember 2023 | 14:13 WIB - Redaktur: Tobari - 55
Pemalang, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang terus berupaya untuk mengatasi permasalahan darurat sampah di wilayahnya. Keseriusan Pemkab Pemalang itu telah diwujudkan dalam beberapa langkah konkret yang telah dilaksanakan belum lama ini.
Ditemui usai menjadi bintang tamu pada acara Pertunjukan Media Tradisional Pengelolaan Sampah yang diselenggarakan oleh Dinas Kominfo setempat di Kelurahan Pelutan, Bupati Mansur Hidayat mengatakan pihaknya telah memberikan bantuan alat pengelolaan sampah (incinerator) guna penanganan sampah di lima desa dimana di desa itu terdapat pasar.
"Ada beberapa desa, sebenarnya itu mewakili kecamatan tapi kita taruh di desa, kemarin kita (memberikan) bantuan ada lima desa, yang selesai 100% ada tiga desa, dan dua desa lainnya 90%," ungkapnya, Rabu (13/12/2023).
Itu penanganan sampah yang desanya ada pasarnya, harapannya nanti dari pasar itu bisa diolah dilokasi yang ditentukan di desanya, sambung Mansur.
Menurutnya, pengelolaan sampah didesa bisa dikoordinir oleh perangkat desa atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat dengan harapan sampah-sampah organik di desa itu bisa dimanfaatkan menjadi beberapa produk yang dapat bermanfaat.
"Nanti perangkat desa atau melalui BUMDesnya, harapannya sampah organik bisa dimanfaatkan menjadi pakan maggot, pupuk organik, dan lain-lain, terus sampah yang bisa di daur ulang ya didaur ulang, kalau yang tidak bisa di daur ulang mungkin dibakar sehingga menjadi abu, tapi dibakar secara humanis artinya pembakaran yang sesuai dengan kepatuhan lingkungan. Nanti abunya bisa dicampur dengan semen dan bisa dimanfaatkan menjadi paving block," imbuhnya.
Selain pemberian bantuan alat pengelolaan sampah, kedepan Pemkab Pemalang berencana membangun dua Tempat Pembuangan Akhir (TPA) alternatif pengganti TPA Pesalakan.
"Di Tahun 2023 kemarin kita ada pembelian tanah dari pemerintah, lalu, kita kemarin juga pengajuan ke Perhutani dan itu sudah disetujui jadi kita punya dua tempat alternatif yang di Pesalakan kita bisa pindahkan," jelasnya.
Masih menurut Bupati Mansur, TPA yang akan menjadi alternatif pengganti TPA Pesalakan itu akan berfokus pada pengelolaan sampah menjadi nilai ekonomis karena tidak semua sampah dapat masuk dalam TPA yang baru, hanya sampah residu (material yang tidak dibutuhkan lagi, baik untuk pengomposan maupun untuk didaur ulang) saja.
"Tapi nantinya tidak seperti yang di Pesalakan lagi, artinya buang sampah bertumpuk-tumpuk tanpa terkelola, nantinya tempat itu akan menjadi tempat pengelolaan sampah menjadi nilai ekonomis sehingga jika ada yang membuang sampah itu sudah membuang yang residu artinya maksimal 20% dari total sampah yang ada. Melalui gerakan ini kita sampaikan bahwa sampah jika dikelola dengan baik akan bernilai ekonomis," pungkasnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Kominfo Joko Ngatmo dalam laporannya mengatakan diselenggarakannya pertunjukan media tradisional itu bertujuan untuk mensosialisasikan pengelolaan sampah yang baik dan benar, mengurangi penggunaan sampah plastik, dan juga sebagai sarana untuk menyajikan informasi dan hiburan kepada masyarakat.
Pertunjukan media tradisional dengan judul "Runtah" Atau "Sampah" itu berlangsung meriah, dikemas dalam bentuk drama hiburan, namun tidak mengurangi makna dalam memberikan edukasi dan pesan mendalam kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah.
Selain dapat melihat pertunjukan itu secara langsung di Aula Kelurahan Pelutan, masyarakat juga dapat menyaksikannya di akun YouTube resmi Pemkab Pemalang atau menyimaknya pada saluran radio frekuensi 87'7 Fm LPPL Radio Swara Widuri. (Dimas/toeb).