- Oleh MC KAB PROBOLINGGO
- Rabu, 20 Maret 2024 | 16:26 WIB
: Pertuni Gelar Dialog Publik Peresmian ULDK-Foto:Mc.Probolinggo
Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Jumat, 8 Desember 2023 | 18:34 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 129
ProbolinggoKab, InfoPublik - Dalam momentum peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun 2023, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Probolinggo meresmikan Unit Layanan Disabilitas Ketenagakerjaan (ULDK) Kabupaten Probolinggo dengan menggelar dialog publik di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Kamis (7/12/2023).
Dialog publik ini dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Santiyono didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto.
Kegiatan ini diikuti oleh 190 orang peserta terdiri dari OPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Pertuni, PDKPRO, Gerkatin, Juru Bahasa Isyarat (JBI), mitrabakti, CSR, Aisyiyah dan Muslimat NU Kabupaten Probolinggo.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan dokumen Surat Keputusan ULDK Kabupaten Probolinggo dari Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Probolinggo Santiyono kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto selaku Ketua ULDK Kabupaten Probolinggo.
Ketua Tim Pelaksana Arizki Perdana Kusuma menyampaikan peresmian ULDK menjadi langkah konkret Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk mendukung hak-hak disabilitas dalam aspek ketenagakerjaan.
“Melalui unit layanan ini, diharapkan akan tercipta fasilitas yang memadai untuk memfasilitasi pelatihan, penempatan dan pendampingan bagi pekerja dengan disabilitas, sehingga mereka dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan Bersama,” ujarnya.
Menurut Rizki, dialog publik ini memberikan kesempatan bagi semua pihak terkait bersinergi bersama-sama dalam menciptakan layanan ketenagakerjaan yang inklusif, mendukung kelangsungan ULDK dan menjamin pelayanan yang berkualitas bagi para pekerja dengan disabilitas.
“Dengan mengusung semangat kolaborasi dan inklusivitas, dialog publik ini diharapkan akan menciptakan momentum positif untuk transformasi positif dalam pemberdayaan dan perlindungan hak-hak individu dengan disabilitas di Kabupaten Probolinggo,”imbuhnya.
Sementara Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Santiyono mengatakan Pemkab Probolinggo ke depan akan membuka peluang untuk menampung kemampuan para penyandang disabilitas. Bukan hanya bantuan sosial saja, tetapi bagaimana penyandang disabilitas ini bisa berdaya guna.
“Inilah yang harus kita wujudkan Bersama, bagaimana ke depan peran perusahaan membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas yang mempunyai kemampuan lebih. Kita fasilitasi untuk diberikan pelatihan-pelatihan bagi penyandang disabilitas disabilitas. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya agar mereka mandiri dan diberi kesempatan bekerja dimanapun,” katanya.
Santiyono menerangkan sebenarnya sudah ada keinginan dari beberapa perusahaan untuk merekrut penyandang disabilitas, tetapi tentunya harus melalui proses. Artinya proses sesuai dengan kebutuhan perusahaan, terutama kompetensi dari yang bersangkutan.
“Ini harus ada kebijakan dan harus dirumuskan bersama-sama dengan perusahaan. Bagaimana perusahaan yang datang ke Kabupaten Probolinggo harus menunaikan kewajibannya bagaimana mereka memberdayakan atau merekrut anggota masyarakat dari penyandang disabilitas yang sudah mempunyai kemampuan kompetensi,”jelasnya.
Sedangkan Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto mengungkapkan setelah terbentuknya Unit Layanan Disabilitas Ketenagakerjaan (ULDK) ini, maka pihaknya akan melakukan komunikasi-komunikasi dengan perusahaan bagaimana peluang kerja dan formasi kerja bagi penyandang disabilitas. Disamping juga pelatihan-pelatihan sesuai dengan kemampuan anggaran yang dimiliki.
“Tetapi paling tidak ada tempat bagi teman-teman penyandang disabilitas untuk mengobrol bagaimana ke depannya. Paling tidak ada sedikit jalan bagi kami untuk bisa memfasilitasi para penyandang disabilitas,”lanjutnya.
Anang menegaskan pihaknya akan mencoba membiasakan ke depan untuk melakukan komunikasi dengan perusahaan apa yang bisa difasilitasi agar mereka bisa direkrut. Tentunya hal itu diawali dengan menyiapkan tenaga kerja.
“Kami berharap tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan bisa dipenuhi oleh warga Kabupaten Probolinggo. Disamping harus mempunyai kemauan keras, Insya Allah Pemerintah Daerah akan memfasilitasi sesuai dengan kemampuan anggaran yang kami miliki,” tambahnya. (MC Kab Probolinggo/wan/son/eyv)