Ketahuan Punya Mobil dan Rumah Bagus, Penerima PKH di Bone Bolango Langsung Dicoret

Suwawa Selatan, InfoPublik – Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Bone Bolango, Mohamad Cian Palada, mengakui beberapa tahun yang lalu sempat menemukan di lapangan dan mendapatkan laporan masyarakat saat mendampingi BPKP, adanya Penerima PKH yang sudah tidak layak dari segi ekonomi, serta ada juga oknum aparat yang tetap memaksakan masyarakatnya sebagai penerima bantuan sosial PKH walaupun mereka sudah tidak layak menerimanya.

Hal ini disampaikan Cian Palada pada penyerahan bantuan PKH dan BPNT bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Suwawa Selatan oleh Plt. Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, di Aula PKBM Desa Bondaraya, Senin (27/11/2023).

“Jadi kami beberapa tahun yang lalu menemukan di lapangan, ternyata ada nama-nama KPM yang sudah keluar daftarnya dan kami rasa tidak layak, tetapi masih tetap dipaksakan untuk diberikan bantuan. Alhamdulillah kami tetap di usulkan di keluarkan dan coret, tentu berdasarkan aturan yang berlaku,”ungkap Cian.

Mereka KPM yang tidak layak menerima bantuan sosial yang dikeluarkan itu, sebut Cian, misalnya yang masuk kategori aparat desa, P3K, Pensiunan, bahkan ada juga KPM yang kedapatan sudah punya mobil dan rumah bagus tetap maunya dapat PKH dan keberatan dikeluarkan, itu kami paksa keluarkan jika tidak mau keluar secara sukarela/graduasi mandiri.

“Kalau KPM yang sudah mencolok sekali itu, ada yang sudah punya mobil, rumahnya bagus, ada usaha. Saat ada laporan, ketika kami identifikasi, itu keberatan dikeluarkan dari penerima bantuan sosial, tetap kami paksa usulkan dikeluarkan dari penerima PKH,” tegas Cian Palada.

Cian mengatakan temuan kasus penerima PKH yang tidak layak ini, tentu secara tidak langsung itu juga menutupi rezeki masyarakat lain yang layak untuk mendapatkan. Sebab kuotanya tertutup dengan adanya masyarakat yang sudah tidak layak tersebut.

“Informasi ini sengaja kami sampaikan agar tidak ada lagi yang seperti itu kedepannya. Untuk yang bersangkutan, terpaksa keluarkan dari data penerima Bansos tersebut, karena sudah tidak layak lagi. Karena ujung-ujungnya menjadi sasaran dari pemeriksaan BPKP adalah kami petugas PKH, jika data penerima PKH ini tidak tepat sasaran,” kata Cian Palada.

Sementara itu, Plt. Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, menanggapi temuan dari petugas PKH di lapangan, adanya masyarakat yang sudah mampu tapi masih masuk di dalam penerima bantuan sosial bahkan sudah ada mobil dan ada usaha serta karyawan. Seharusnya penerima tersebut malu, karena masih ada yang lebih layak untuk menerima bantuan itu.

Orang nomor satu di Kabupaten Bone Bolango ini pun mengingatkan kepada petugas pendata yang ada di tingkat desa agar benar-benar menyeleksi data-data yang diusulkan untuk penerima bantuan sosial adalah warga maupun keluarga-keluarga yang kurang mampu atau miskin.

“Mereka warga yang kurang mampu, itu harus dibantu dengan program bantuan sosial yang ada di pemerintahan ini. Bagi warga yang sudah mampu, itu harus dikeluarkan dari data penerima, apalagi yang bersangkutan sudah punya mobil, rumah mewah bahkan ada usaha. Ini harus ditindaklanjuti agar bantuan sosial ini benar-benar tepat sasaran,” tegas Merlan Uloli. (AKP)