- Oleh MC KAB BUOL
- Kamis, 30 November 2023 | 01:39 WIB
: Foto bersama para pimpinan BKSU usai Rakor di Buol (Ffoto: Sari)
Oleh MC KAB BUOL, Jumat, 24 November 2023 | 08:06 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 174
Buol, InfoPublik - Sekrataris Daerah (Sekda) Kabupaten Buol, Mohammad Suprizal Jusuf menegaskan komitmen Kab. Buol untuk menjadikan Kawasan Utara Sulawesi sebagai pusat daerah pangan untuk Indonesia.
Hal tersebut disampaikan pada Rapat Koordinasi Badan Kerjasama Utara-Utara (BKSU) dengan tema "Menggagas Kerjasama Utara-Utara Menjadi Hinterland Ibukota Negara (IKN) dalam Ketahanan dan Kedaulatan Pangan", Kamis(23/11/2023) di Aula Lantai III tersebut.
Menurutnya, saat ini, BKSU memiliki tiga program unggulan, diantaranya: pengembangan sapi potong, pengembangan budi daya udang vaname, dan pengembangan pariwisata.
Pada rapat kali ini, Kabupaten-kabupaten yang tergabung dalam BKSU diharapkan dapat saling membantu dalam mendukung rencana pembangunan kawasan pangan masing-masing.
Pada kesempatan yang sama Plt. Bappeda-Litbang Buol, Wahyu Setyabudhi, mengatakan, bahwa Kerjasama Utara-Utara telah memasuki tahun ke-9. Tujuan kerjasama ini adalah menjadikan Kawasan Utara-Utara Sulawesi sebagai kawasan strategis dalam pemberdayaan, pengembangan, dan industri untuk mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan.
Sementara itu, Prof. Olilingo Ung (Sekjen BKSU) menyampaikan rencana BKSU untuk membentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Ketahanan Pangan dengan anggaran Rp. 1,4 triliun. BKSU menilai sektor peternakan, pertanian, perikanan, dan pariwisata di keempat kabupaten memiliki potensi besar yang perlu dikembangkan.
Pada sesi tanya jawab, berbagai pertanyaan diajukan oleh peserta rapat. Drs. Moh Kasim (Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Kab. Buol) membahas masalah batas wilayah dan ketidakadilan yang terjadi antara keempat kabupaten, sementara kerjasama bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Tak jauh berbeda dengan Asisten I, Suondo D. Sanua, Kadis Kominfo Buol menanyakan tindak lanjut BKSU terkait permasalahan tapal batas yang telah dibahas pada rapat koordinasi sebelumnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Moh. Yamin Rahim (Kadis Perhubungan) membahas kendala dalam penyelesaian permasalahan tapal batas antara Kab. Buol dan Kab. Gorontalo Utara.
Menanggapi hal ini, Sekjen BKSU, Prof. Olilingo Ung memberikan jawaban terkait tapal batas, menjelaskan bahwa BKSU hanya sebagai fasilitator dan menegaskan kerjasama untuk saling mendukung dan mendorong.
Terkait pemikiran dan harapan dari anggota-anggota BKSU, Arsin Omeny (Kadis Pertanian Kab. Gorontalo Utara) menyoroti kerjasama dalam sektor pariwisata dan peternakan.
Santoso (Staf Ahli Pemerintahan Kab. Bolaang Mongondow Utara) mengemukakan potensi budidaya udang vaname dan harapan agar BKSU dapat membantu dalam penyediaan bibit udang.
Sementara itu, Ishak Ntoma (Sekda Kab. Bone Bolango) menyoroti kesulitan terkait lahan untuk budidaya udang vaname dan mengusulkan pemanfaatan dana desa untuk pembangunan kawasan pangan.
Drs. Mohammad Suprizal Jusuf (Sekda Kab. Buol) menekankan kendala ketersediaan listrik tinggi dalam pengembangan budidaya udang vaname dan harapan agar BKSU fokus pada pengembangan SDM dan pendidikan.
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk lebih memperkuat kerjasama BKSU menjadi pemasok kebutuhan (hinterland) Ibukota Negara.
Rapat Koordinasi ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Drs. Mohammad Suprizal Jusuf (Sekda Kab. Buol), Prof. Dr. Fahruddin Olilingo (Sekjen BKSU), Arsin Omeny (Kadis Pertanian Kab. Gorontalo Utara).
Selanjutnya, Santoso (Staf Ahli Pemerintahan Kab. Bolaang Mongondow Utara), Ishak Ntoma (Sekda Kab. Bone Bolango), Wahyu Setyabudhi (Plt. Bappeda-Litbang Buol), Letda Inf. Askari Djabar (Danramil 1305-05 Biau), Purnomo (Kasat.Pol PP Kab. Buol), serta Pimpinan OPD Se-Kab. Buol, Forkopimda, Camat Se-Kab.Buol, dan peserta rapat sekitar 70 orang.(MC Kab. Buol/ Wayan Irmayani)