- Oleh MC PROV GORONTALO
- Kamis, 19 Desember 2024 | 16:32 WIB
:
Oleh MC PROV KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, Jumat, 3 November 2023 | 21:38 WIB - Redaktur: Juli - 66
Pangkalpinang, InfoPublik - Kondisi Geografis Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) sebagai salah satu wilayah dengan luas perairan mencapai 80% dengan jumlah pulau lebih dari 470 menjadi tantangan tersendiri dalam setiap operasi pencarian dan pertolongan yang dilakukan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas).
“Kep. Bangka Belitung sebagai salah satu wilayah yang rawan bencana. Berdasarkan data Pusdalops BPND Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari tanggal 1 Januari hingga 31 Oktober 2023, tercatat 1.013 kejadian bencana yang didominasi oleh bencana Karhutla. Kemudian disusul dengan bencana kebakaran, cuaca ekstrim, puting beliung dan banjir,” tutur Penjabat (Pj) Gubernur Kep. Babel Suganda Pandapotan Pasaribu saat membuka Rapat Koordinasi Rakor Pencarian dan Pertolongan di Wilayah Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan yang digelar di Hotel Safran Pangkalpinang Rabu (1/11/2023) mengusung tema Semangat Satu Jiwa Satu Rasa Kita Tingkatkan Sinergitas dan Solidaritas untuk Quick Action Pelayanan Pencarian dan Pertolongan dengan Rencana Kontigensi di Wilayah Kepulauan Bangka Belitung.
Lebih lanjut dirinya berharap melalui Rakor ini dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mungkin terjadi sehingga seluruh pihak dapat melaksanakan perannya dalam menciptakan terselenggaranya operasi SAR yang efektif dan efesien.
“Terkhusus dapat mewujudkan rencana kontingensi guna peningkatan keselamatan pelayaran, mengurangi kerusakan lingkungan maritim di alur Pelabuhan Pangkal Balam,” ungkapnya.
Sementara Pimpinan Tinggi Madya Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan/Basarnas RI Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan Penjabat Gubernur Suganda serta Forkopimda.
“Saya disambut dengan baik. Saya juga mengapresiasi kekompakan seluruh Forkopimda di sini,” ungkapnya.
Ribut Eko Suyatno mengungkapkan, Basarnas tidak dapat bekerja sendiri, karena itu, penting adanya kolaborasi dan sinergi lintas sektor.
“Dokumen rencana kontingensi ini merupakan wujud komitmen dan kerjasama kita dengan semua pihak dalam memberikan keselamatan pelayaran di Kep. Babel,” pungkasnya.