- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 26 November 2024 | 13:58 WIB
:
Oleh MC KOTA JAMBI, Rabu, 25 Oktober 2023 | 20:19 WIB - Redaktur: Juli - 72
Jambi, InfoPublik- Pemerintah Kota Jambi memperingati Hari Pangan Sedunia dengan menggelar beberapa rangkaian kegiatan, di antaranya dengan Gerakan Pangan Murah dan peluncuran Aplikasi Hello Sitani Koja.
Acara tersebut berlangsung di Kawasan Tugu Keris Siginjai Taman Pedesterian Jomblo Kotabaru Jambi, Rabu pagi (25/10/2023), dan dibuka langsung oleh Wali Kota Jambi Syarif Fasha.
Dalam kesempatan itu secara simbolis Fasha meluncurkan aplikasi Hello Sitani Koja, yang merupakan aplikasi layanan informasi terkait bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan yang dapat diakses oleh masyarakat, lembaga khususnya Petani di Kota Jambi.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah Kota Jambi A.Ridwan, perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Perum Bulog Jambi, Forum CSR Kota Jambi, Kepala OPD Pemkot Jambi dan Kelompok Tani Wanita (KWT) Kota Jambi.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program kegiatan Pemerintah Kota Jambi dalam upaya menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan bagi masyarakat. Juga merupakan upaya konkret dalam pengendalian Inflasi di Kota Jambi.
"Di antaranya adalah melaksanakan operasi pasar dan gerakan pangan murah, dengan harapan masyarakat Kota Jambi mendapat pangan dengan harga yang terjangkau dan murah," ujar Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Evridal Asri.
Selain upaya pengendalian inflasi, Evridal juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk percepatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), di mana berdasarkan kondisi terkahir, perkembangan harga pangan strategis menunjukkan adanya kenaikan harga yang signifikan.
"Terutama pada komoditas beras, baik beras medium atau beras premium sehingga diperlukan upaya salah satunya dengan melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara massif untuk memberikan efek psikologis terhadap harga pangan khususnya harga beras," sebutnya.
Sementara, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, menyadari bahwa Kota Jambi bukanlah daerah penghasil pangan utama, melainkan sebagai daerah yang mengumpulkan atau menjadi pasar. Kebanyakan pasokan pangan berasal dari luar Jambi, terutama Pulau Jawa, yang berdampak pada fluktuasi harga.
Meskipun demikian, berkat kerja sama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Jambi, telah berhasil mengendalikan harga pangan melalui berbagai upaya, termasuk intervensi pasar dan pemberian subsidi.
Fasha menekankan pentingnya upaya berkelanjutan yang melibatkan berbagai pihak, baik dari tingkat pemerintah pusat hingga daerah, serta pemangku kepentingan di rantai pasok pangan.
Ia menggambarkan "Gerakan Pangan Murah" sebagai inisiatif penting yang akan membantu dalam memastikan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau bagi masyarakat dan mendukung pertanian lokal.
"Kegiatan seperti ini memiliki manfaat yang sangat penting dalam mendukung kesejahteraan masyarakat dan pertanian lokal," katanya.
Fasha mengatakan, ini kegiatan yang digelar kedua kalinya di Kota Jambi, dengan menawarkan pangan murah, masyarakat dapat mengakses produk-produk pokok dengan harga terjangkau, yang akan membantu meringankan beban ekonomi keluarga.
Selain itu, kehadiran bibit tanaman juga merupakan langkah yang bijak dalam mendukung pertanian lokal. Dengan memberikan akses kepada masyarakat untuk mendapatkan bibit tanaman, kegiatan ini merangsang pertumbuhan pertanian yang berkelanjutan dan memastikan ketersediaan bahan pangan di masa mendatang.
Tidak ketinggalan, dukungan terhadap produk-produk unggulan UMKM merupakan bentuk konkret dalam memajukan ekonomi lokal.
"Dengan membeli produk-produk dari UMKM, kita turut berperan dalam meningkatkan pendapatan para pelaku usaha kecil dan menengah, serta mempromosikan produk lokal berkualitas," katanya.
Secara keseluruhan, "Gerakan Pangan Murah" adalah langkah proaktif Pemerintah Kota Jambi dalam menjaga ketersediaan pangan, mendukung pertanian, dan memajukan ekonomi lokal. Kegiatan ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan merangsang pertumbuhan ekonomi daerah.
Dibuka sejak pagi, berbagai macam produk langsung diserbu oleh masyarakat, terutama ibu-ibu. Sebab, harganya jauh lebih murah daripada membeli di pasar mana pun. (MC Kota Jambi/Hendra/Abu Bakar)