Dinas Pertanian Kawal Petani Lakukan Gerakan Pengendalian Serangan Hama Tikus

: Dinas Pertanian Kawal Petani Lakukan Gerakan Pengendalian Serangan Hama Tikus-Foto:Mc.Tanah Datar


Oleh MC KAB TANAH DATAR, Selasa, 24 Oktober 2023 | 21:48 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 20


Batusangkar, InfoPublik - Kelompok tani Topi Lawik Nagari Sungayang Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar melaksanakan gerakan pengendalian/ gropyokan/ berburu hama tikus yang mulai terindikasi menyerang hamparan sawah dikelompok itu.

Berdasarkan dari Laporan Peringatan Bahaya Pertama petugas pengendali organisme penganggu tumbuhan (POPT) pada tanggal 18 Oktober 2023.

Kegiatan ini dihadiri Kepala Dinas Pertanian, Camat Sungayang, Forkopimca, Wali Nagari, Koordinator POPT Kabupaten, BPP Kecamatan Sungayang dan tokoh masyarakat setempat.

Dari pengamatan lapangan petugas POPT melaporkan bahwa telah terjadi serangan hama tikus pada hamparan ini dengan intensitas serangan sebesar 18% dengan luas serangan 0,5 Ha serta luas sawah terancam 40 Ha. Tak ingin intensitas terus meningkat dan luas serangan bertambah kelompok tani segera menginisiasi dan bersepakat untuk melakukan gerakan pengendalian hama tikus.

Kepala Dinas Pertanian,Sri Mulyani Selasa, (24/10/2023) memberikan bantuan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Disampaikan oleh Kadis Pertanian, tikus merupakan salah satu OPT (organisme penganggu tumbuhan) yang sangat berpotensi menurunkan produksi bahkan menjadi sebab petani gagal panen, sehingga keberadaannya harus dikendalikan sedini mungkin.

Secara regional wilayah Provinsi Sumatera Barat termasuk di Kabupaten Tanah Datar sedang mengalami serangan hama tikus yang cukup tinggi. Tercatat sampai saat ini sudah 44,5 Ha luas sawah mengalami serangan dengan luas terancam mencapai 500 Ha.

Berbagai upaya dan langkah pengendalian serangan hama tikus juga sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian, diantaranya mengintensifkan pengamatan lapangan secara rutin oleh penyuluh pertanian dan petugas pengendali organisme penganggu tumbuhan (POPT), memberikan bantuan sarana pengendalian berupa rodentisida, melaksanakan gerakan pengendalian pada hamparan yang dilaporkan mendapat serangan dan mengajukan klaim Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) bagi kelompok tani yang menjadi peserta dan mengalami gagal panen/ puso.

Dijelaskan oleh Koordinator Kabupaten POPT (pengendali organisme penganggu tumbuhan) bahwa populasi tikus berkembang cukup cepat dalam rentang waktu tertentu. Sepasang tikus dalam waktu satu tahun dapat berkembang biak sejumlah kurang lebih 2.048 ekor. Bila di hamparan sawah tidak terbentuk ekosistem yang seimbang antara hama dan musuh alami, maka dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman padi di areal persawahan.

Sedikit saja dijumpai populasi tikus di hamparan sawah, harus diperhatikan. Kemampuan tikus untuk merusak pertanaman dimulai dari sejak di persemaian, fase vegetatif hingga fase generatif. Hingga dapat menyebabkan puso (gagal panen). Oleh karena itu Gerakan Pengendalian OPT Tikus perlu dilaksanakan. Pengendalian tikus dilakukan secara serentak dan terus menerus sejak sebelum tanam hingga tanaman masuk masa generatif.  (Mc.Tanah Datar/RWA/Eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB TANAH DATAR
  • Senin, 1 Juli 2024 | 14:14 WIB
Buka Legaran Svarnadvipa, Bupati Yakin Tanah Datar Akan Segera Pulih
  • Oleh MC KAB TANAH DATAR
  • Senin, 1 Juli 2024 | 09:57 WIB
Pertahankan Tradisi Goro, Bupati Tanah Datar Apresiasi Masyarakat Batu Bulek
  • Oleh MC KAB TANAH DATAR
  • Sabtu, 29 Juni 2024 | 18:16 WIB
Zoom Meeting Bersama BI, Bupati Tanah Datar Paparkan Keberhasilan TPID
  • Oleh MC KAB TANAH DATAR
  • Sabtu, 29 Juni 2024 | 18:14 WIB
Temu Ramah Bersama Pensiunan, Bupati Tanah Datar Bahas Hal Ini
  • Oleh MC KAB TANAH DATAR
  • Jumat, 28 Juni 2024 | 10:17 WIB
Pemda Ingin Tak Ada Anak Tanah Datar Yang Gagal Masuk PTN Karena Alasan Biaya