- Oleh MC PROV GORONTALO
- Selasa, 1 Oktober 2024 | 08:32 WIB
: Wakil Bupati Merlan S. Uloli saat menghadiri dan membuka kegiatan sosialisasi perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat, di Aula Kantor Desa Bubeya, Kamis (12/10/2023). (F.AKP/Diskominfo)
Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Jumat, 13 Oktober 2023 | 22:10 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 44
Suwawa, InfoPublik – Menyikapi tingginya angka pernikahan dini di wilayahnya, Pemerintah Desa (Pemdes) Bubeya, Kecamatan Suwawa, menggelar sosialisasi Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) yang dibuka secara resmi Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, di Aula Kantor Desa Bubeya, Kamis (12/10/2023).
“Pemdes Bubeya sengaja melaksanakan kegiatan sosialisasi ini kepada masyarakat, karena mengingat tingginya angka pernikahan dini. Tahun 2023 ini saja sudah kurang lebih 20 orang anak menikah di usia dini,” terang Wabup Merlan S. Uloli saat diwawancarai.
Wabup mengatakan dengan adanya sosialisasi ini, para orang tua diharapkan bisa mengawal dan mencegah anak-anak mereka untuk melakukan pernikahan dini.”Tapi perkawinan atau pernikahan dini ini, kadang-kadang memang tidak bisa dihindari karena sesuatu hal yang mau tidak mau harus dinikahkan,” kata Merlan.
Tentu peran pemerintah, bagaimana mereka yang sudah terlanjur menikah dini, itu tetap terus diberdayakan dari sisi ibu rumah tangga perempuannya. Mereka juga harus tetap kita berikan penguatan. Walaupun sudah menikah, mereka harus bisa melanjutkan pendidikannya. Misalnya melalui jalur pendidikan paket B maupun paket C.
Dengan demikian, mereka kedepannya tetap bisa mengejar mimpi-mimpinya. Pendidikan paket ini sama halnya dengan pendidikan umum lainnya. Manfaatnya sama, ada ijazahnya, tapi memang ini butuh kerja keras daripada orang tua.
“Sebagai orang tua yang tentunya tetap menginginkan anaknya punya masa depan yang lebih baik. Tentunya harus meneruskan sekolah anaknya. memang agak repot, tapi itulah konsekuensi daripada pernikahan dini,” terang Wabup.
Di sisi lain, Wabup perempuan pertama di Bone Bolango ini, menambahkan anak yang menikah di usia dini, mereka secara reproduksi belum siap. Jadi ini harus memerlukan perhatian khusus bagi yang sudah terlanjur, tapi yang belum ini menjadi catatan.
”Menjadi perhatian untuk kita semua, agar kalau boleh anak menunda perkawinan sesuai usia yang sudah siap masa reproduksi, dan mereka siap melahirkan, siap menyusui,” urai orang nomor dua di Kabupaten Bone Bolango ini.
Olehnya itu, Merlan yang juga Ketua GOW Bone Bolango mengungkapkan demi keamanan, kenyamanan, dan keselamatan para milenial dan muda-mudi agar supaya mereka diarahkan untuk tidak berpikir menikah di usia dini.
“Tetapi berpikir bagaimana mereka bisa mengejar cita-cita terlebih dulu, sehingga menjadi orang yang berguna dan bermanfaat untuk bangsa ini. Setelah itu, baru memikirkan untuk menikah,” tutupnya. (MC Bone Bolango/AKP)