- Oleh MC KAB PROBOLINGGO
- Rabu, 14 Agustus 2024 | 11:09 WIB
: Disdikdaya Probolinggo Gelar Diklat Penyusunan Karya Tulis Ilmiah-Foto:Mc.Probolinggo
Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Jumat, 6 Oktober 2023 | 08:27 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 28
ProbolinggoKab, InfoPublik - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat) penyusunan karya tulis ilmiah di Hotel & Resto Kampoeng Kita Desa Condong Kecamatan Gading, Rabu hingga Jum’at (4-6/10/2023).
Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang peserta yang dibagi menjadi 3 kelas masing-masing sebanyak 20 orang per kelas. Selama kegiatan mereka dipandu oleh narasumber Widyaiswara BBGP Jawa Timur sebanyak tiga orang dipimpin oleh Istiqomah Al-Maky didampingi narasumber lokal Disdikdaya Kabupaten Probolinggo dari Pengawas SMP dan SD dipimpin oleh Suwanto.
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi melalui Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Yunita Nur Laili mengatakan penyelenggaraan diklat karya tulis ilmiah ini sangat penting dan berkontribusi besar pada peningkatan kompetensi bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal (PTK PAUD dan PNF).
“Pendidik dan Tenaga Kependidikan memiliki peran penting untuk mewujudkan layanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Sebagai PTK yang profesional mulai dari Pengawas TK, Penilik, Pamong Belajar, Kepala Sekolah dan guru memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jenjang PAUD,” katanya.
Menurut Yunita, penilik sebagai penjamin mutu dan evaluasi dampak PNF, Pamong Belajar SKB melaksanakan kegiatan belajar mengajar, mengkaji program dan mengembangkan model di bidang PNFI serta pelaksanaan pengkajian program.
“Disamping memiliki tugas utama, guru juga diwajibkan mengembangkan keprofesian berkelanjutan. Pengembangan keprofesian berkelanjutan pada sub unsur publikasi ilmiah, berkaitan dengan kemampuan guru untuk menyusun dan mempublikasikan Karya Tulis Ilmiah (KTI),” jelasnya.
Yunita menerangkan banyak keluhan dan guru merasa sulit bahkan tidak mampu menyusun KTI. Akibatnya, banyak PTK yang tidak memenuhi syarat untuk naik pangkat. “Hal ini disebabkan tidak terpenuhi syarat PKB pada sub unsur publikasi ilmiah yang perlu bukti fisik menyusun dan mempublikasikan KTI-nya,”imbuhnya.
Sementara Analis Kebijakan Ahli Muda Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Massajo sebagai penanggungjawab teknis pelaksanaan diklat menyebutkan hal-hal penting terkait diklat KTI.
“Tujuannya memberikan akses dan layanan sekaligus pendampingan pada PTK PAUD dalam menyusun dan mempublikasikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) serta mendorong GTK PAUD selalu mengembangkan penelitian dalam rangka perbaikan pembelajaran maupun pendampingan,” ujarnya.
Massajo menegaskan tageline Bidang Pembinaan Ketenagaan pada diklat penyusunan karya Tulis Ilmiah ini adalah “Melayani dengan Hati, Tak Perlu Emosi dan Tersenyum Menebar Empati”. “Harapannya setelah mengikuti diklat para PTK PAUD, PNF terampil dalam menyusun karya tulis sebagai dasar pemenuhan kebutuhan kenaikan pangkatnya,”ta,bahnya. (MC Kab Probolinggo/wan/son/eyv)