- Oleh Eko Budiono
- Selasa, 26 November 2024 | 13:32 WIB
: Gubernur Rohidin saat membuka kegiatan Pelatihan Sistem Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana, bertempat di Hotel Wilo Kota Bengkulu
Oleh PROVINSI BENGKULU, Selasa, 3 Oktober 2023 | 11:23 WIB - Redaktur: Tobari - 357
Bengkulu, InfoPublik - Dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang terampil dalam manajemen logistik dan mengoperasikan peralatan penanggulangan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu menggelar pelatihan sehingga penanganan akan lebih cepat, tepat, efektif, efisien dan terpadu pada saat tanggap darurat.
Kegiatan akan berlangsung selama 3 hari, mulai 2-4 Oktober 2023, diikuti sebanyak 55 orang peserta berasal dari BPBD, Basarnas dan Dinas Sosial Provinsi Bengkulu.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan bahwa pelatihan seperti ini penting dilakukan, karena orang yang dilanda bencana akan mengalami kepanikan yang sangat tinggi, sehingga dibutuhkannya sumber daya manusia yang cepat tanggap, terampil, sistematis dalam melakukan upaya penyelamatan.
Rohidin Mersyah menuturkan "Fokus kita ketika terjadi bencana menyelamatkan jiwa orang. Ada 2 faktor penentu dalam penanganan bencana, yaitu faktor logistik peralatan dan aspek penanganan kesehatan. Kalau 2 aspek ini telah dilakukan pasti relatif kondusif. Yang sering terjadi saat bencana logistik tidak tersedia dan penanganan kesehatan tidak siap," tutur Rohidin.
Hal tersebut disampaikan Rohidin saat membuka kegiatan Pelatihan Sistem Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana, bertempat di Hotel Wilo Kota Bengkulu, pada Senin (2/10/2023).
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Bengkulu, Jaduliwan menyatakan bahwa para peserta juga akan langsung praktik bagaimana penyiapan logistik dan peralatan pada kondisi tanggap bencana dengan mengundang pemateri dari BNPB pusat, Basarnas dan TNI.
Sejalan dengan yang disampaikan Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Lilik Kurniawan bahwa berdasarkan kajian world food programme bahwa 70% penanganan bencana selesai jika logistik dan peralatan tersedia. Ditambah personil yang mampu mengelola peralatan logistik dengan baik.
Lilik Kurniawan menuturkan "Saya tidak bisa membayangkan misal terjadi bencana dan kawan-kawan dari Basarnas turun ke lapangan tanpa didukung logistik yang cukup tentukan akan kesulitan walaupun sudah punya keahlian," tutur Lilik.
Menurutnya, pelatihan ini langkah yang tepat sebagai upaya memperkuat BPBD mengingat Provinsi Bengkulu termasuk daerah yang rawan terjadi bencana, di antaranya gempa bumi, banjir dan longsor.
"Hari ini kita mengambil topik yang menarik dan jarang untuk diperbincangkan yaitu masalah logistik dan peralatan. Saya bangga sekali hadir di sini. Ini luar biasa, rasanya tidak ada provinsi lain yang menyelenggarakan pelatihan ini. Jadi begitu pak Kalaksa mengundang kami langsung datang," pungkas Lilik. [RedSaga/toeb]