:
Oleh MC KAB DAIRI, Jumat, 29 September 2023 | 15:10 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 28
Dairi, InfoPublik – Calon pengantin (catin) sehat merupakan modal keluarga sehat untuk generasi yang berkualitas. Oleh karena itu, mempersiapkan kesehatan catin di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) merupakan salah satu strategi unggul dalam mempercepat penurunan stunting.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan dr. Henry Manik dalam pertemuan Penguatan Pendampingan Calon Pengantin (Catin) dan Sosialisasi Aplikasi Elsimil bersama kementerian agama, tokoh agama, pimpinan gereja, dan penyuluh agama dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Dairi, di Jalan Sidikalang-Medan, Kecamatan Sidikalang, Rabu (27/9/2023).
Menurutnya, pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin sangat diperlukan, seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, status imunisasi tetanus toxoid (TT), serta anamnesa.
"Selain itu diperlukan juga adanya pemeriksaan status gizi yang meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan anemia. Catin juga harus melakukan pemeriksaan darah guna mengetahui golongan darah, hemoglobin, HIV, dan hepatitis,” ucapnya.
Selain itu, kata Henry, catin perempuan juga harus mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) dan jika sudah mengalami anemia maka harus diobati sampai Hbnya normal (>12 mg/dl). Tanda-tanda anemia yaitu lesu, letih, lemah, lelah, lunglai, serta sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang.
“Kondisi kurang darah atau anemia yang terjadi pada ibu hamil dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, bayi lahir sebelum waktunya, bayi mengalami cacat bawaan, anemia pada bayi yang dilahirkan, serta risiko pendarahan saat melahirkan,” tuturnya.
Menurut Henry, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi anemia yaitu mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, minum TTD terutama saat hamil dan menstruasi, serta segera ke fasyankes jika ada penyakit yang menyertai.
Sementara imunisasi TT, ucap Henry, sangat diperlukan catin untuk mencegah dan melindungi dari penyakit tetanus sehingga akan memiliki kekebalan seumur hidup untuk melindungi ibu dan dan bayi terhadap penyakit tetanus. Dan bagi Perempuan usia subur (15-49 tahun) mereka harus sudah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 5 kali.
“Imunisasi TT 1 pada catin merupakan Langkah awal pembentukan antibody penyakit tetanus, imunisasi TT2 dilakukan 4 minggu setelah TT 1, imunisasi TT 3 dilakukan 6 bulan setelah TT2, imunisasi TT 4 dilakukan 1 tahun setelah TT 3, dan imunisasi TT 5 dilakukan 1 tahun setelah TT 4,” ucap Henry menjelaskan.
Lebih lanjut Henry Manik juga menjelaskan tentang pentingnya perencanaan kehamilan sebagai bentuk pengaturan kapan usia ideal dan saat yang tepat untuk hamil serta mengatur jarak kehamilan dan jumlah anak.
“Tujuan perencanaan kehamilan adalah untuk mencegah kehamilan yang telalu muda di bawah 20 tahun, terlalu tua di atas 35 tahun, terlalu dekat jarak kehamilan kurang dari dua tahun, dan terlalu sering hamil atau anak di atas tiga,” tuturnya.
Disampaikan Henry, beberapa upaya yang dilakukan untuk mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Dairi tidak terlepas dari arahan yang diberikan Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, unggul, dan mampu bersaing di era kompetitif demi masa depan yang lebih baik. (yS)