ASN Jadi Corong Kepribadian Batak Naraja Bagi Masyarakat Toba

: Bupati Toba, Poltak Sitorus memberikan motivasi kepada ASN - Foto MC Kab. TOBA


Oleh MC KAB TOBA, Rabu, 20 September 2023 | 23:11 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 116


Toba, InfoPublik - Bupati Toba, Poltak Sitorus menyerukan terus-menerus soal kepribadian orang Batak, Batak Naraja.

Konsep ini muncul dari permenungan sebelum dirinya mewakafkan diri menjadi Bupati Toba periode 2019-2024.

Mindset (pola pikir) ini yang kemudian ia transfer kepada masyarakat melalui Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara.

Secara khusus, ia berharap sektor pariwisata menjadi sektor andalan Kabupaten Toba. Tentu kepribadian Batak Naraja menjadi pendukung pengembangan pariwisata.

“Tantangan kita adalah mindset. Kita belum bisa mengubah mindset lama ke tourism mindset. Maka, kita harus melihat siapa kita di masa dulu, sekarang, dan mau jadi apa di masa depan. Saya lihat, kita kehilangan identitas,” ujar Bupati Toba Poltak Sitorus, Rabu (20/9/2023).

Dari kepribadian kita, lanjutnya, orang lain sudah langsung tahu. Maka, kita harus gali siapa kita di masa lalu.

"Sehingga, saya coba konstruksikan hingga menyimpulkan karakter Batak itu adalah Batak Naraja. Sebenarnya karakter atau sifat orang Batak itu adalah Naraja,” katanya.

Ia pun menjelaskan empat muatan kepribadian Batak Naraja; Namarugamo, Namaradat Namarparbinotoan, dan Namaruhum.

Pertama, Namarugamo. Kita bukan bicara soal agama, namun yang kita tonjolkan adalah karakter manusia yang peduli.

"Contohnya, nenek moyang kita membangun rumah dengan adanya gotong-royong. Tentu gotong-royong ini lahir dari sikap peduli. Ini yang mulai tergerus,” katanya.

Kedua, Namaradat. Orang Batak itu memiliki adat yang kuat. Kalau kita lihat secara langsung dalam acara adat, sikap yang ditunjukkan adalah santun.

Sapaan dalam acara adat kental dengan sikap santun. Semua sapaan akan dibubuhkan dengan kata ‘Raja’, sebagai bukti penghormatan.

Ketiga, Namarparbinotoan. Berilmu, pandai dan bijaksana. Tak cukup pandai, namun harus bijaksana. Maka, dalam bangunan rumah Batak Toba, ada cicak, filosofi yang menarasikan dapat menempel dimana saja.

"Termasuk juga falsafah Batak Toba, anakhonhi do hamoraon di ahu. Orang Batak Toba lebih mengutamakan pendidikan daripada harta. Orang Batak adalah growth minded, bukan fix minded. Mau berubah ke hal yang lebih baik,” sambungnya.

Keempat, Namarumum. Orang Batak taat hukum. Orang Batak bikin hukum dalam tonggo raja, sifatnya mengikat. Hal ini dilakukan hingga saat ini walau hanya menjelang acara adat.

"Dulu, kalau ada yang melakukan tindakan kejahatan, akan dilakukan pemufakatan soal sanksi yang akan diberikan."kata Poltak.

Menurutnya, Para penatua atau raja di kampung itu membicarakan apa yang pantas didapatkan pelaku kejahatan itu. Hasil mufakat ini diindahkan semua orang di kampung itu dan harus dilakukan.

"Kesepakatan yang bersifat lisan ini dihargai. Jauh sebelum adanya hukum positif, hukuk bagi orang Batak Toba itu sudah ada,” katanya lagi.

Ia menyebutkan keempat karakter tersebut sudah mulai tergerus. Maka, ia berharap dengan adanya sosialisasi, kepribadian tersebut mulai terbentuk dalam masyarakat.

“Kami sejati menjadi orang Batak Toba, tanpa harus menjadi orang lain. Karakter ini sudah mulai tergerus. Untuk melakukan perubahan ini, kita harus bekerjasama dan terus menyuarakan ini dari jenjang yang paling dini. Tidak cukup hanya diketahui, namun harus dilakukan,” katanya.

“Maka kita gunakan imbauan, pature torus, torus pature. Kita biasakan dari hal-hal kecil, jangan asyik membuat yang besar kalau tak bisa melakukan hal-hal kecil. Ini yang menjadi tugas kita bersama, menggali dan melakukan apa yang menjadi karakter nenek-moyang kita. Maka, setiap apel pagi, nilai-nilai itu kita sampaikan,” terangnya.

Secara khusus, ia juga minta Dinas Pariwisata Kabupaten Toba agar memperkenalkan konsep kepribadian tersebut di bidang pelayanan.

“Bagi Dinas Pariwisata, hal ini saya minta agar disosialisasikan secara terus-menerus ke berbagai bidang pelayanan; perhotelan, restoran, dan tempat lain. Bagi ASN, kita minta juga agar tetap santun, disiplin dan karakter lainnya,” pungkasnya. (MC Toba rits/rik)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Selasa, 3 September 2024 | 14:08 WIB
Pj Wali Kota Padang Dorong ASN Terapkan Nilai "Ber-AKHLAK" dalam Pelayanan Publik
  • Oleh MC KAB TOBA
  • Selasa, 19 September 2023 | 20:02 WIB
Kepribadian Batak Naraja Menuju Kabupaten Toba yang Lebih Baik