- Oleh MC KOTA PADANG
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 22:19 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Rabu, 20 September 2023 | 10:51 WIB - Redaktur: Kusnadi - 334
Padang, InfoPublik - Pemerintah Kota Padang mencanangkan mata pelajaran muatan lokal Keminangkabauan di tingkat jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pencanangan mata pelajaran ini dilaksanakan di Galanggang Balaikota, Aiapacah, Selasa (19/9/2023).
Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan pencanangan mata pelajaran muatan lokal Keminangkabauan ini akan menjadi warna baru dalam dunia pendidikan di kota Padang . Sehingga semakin meneguhkan eksistensi Kota Padang sebagai Kota Pendidikan.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa kembali membuat sejarah baru di bidang Pendidikan yaitu dengan meluncurkan mata pelajaran muatan lokal Keminangkabauan,” kata Wako Hendri Septa.
Melalui mata pelajaran muatan lokal Keminangkabauan diharapkan dapat membentuk generasi penerus bangsa yang taat beragama, mengamalkan nilai-nilai Pancasila, sehingga tidak tercerabut dari akar budayanya sebagai orang Minang.
Menurutnya, muatan lokal Keminangkabauan sangat memegang peranan penting untuk kembali menghidupkan falsafah adat basandi syarak, syarak bersandi kitabullah (ABS-SBK).
”Kita tentu berharap mata pelajaran muatan lokal Keminangkabuan mampu membentengi anak-anak kita dari perilaku-perilaku negatif seperti narkoba, pornografi, LGBT, pergaulan bebas, perjudian, tawuran, bully dan kekerasan dan lainnya,” jelas Wako Hendri Septa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Yopi Krislova menyebutkan mata pelajaran muatan lokal Keminangkabau ini merupakan amanat dari Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Pasal 37 ayat (1), yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat salah satunya muatan lokal.
Mata pelajaran muatan lokal Keminangkabauan ini bertujuan untuk pembentukan dan penanaman nilai-nilai karakter, khususnya bagi peserta didik di Kota Padang. Sehingga nantinya mereka bisa menjadi peserta didik yang unggul, taat beragama, beradat, berbudaya, serta berakhlak mulia.
“Muatan lokal Keminangkabauan ini akan diajarkan selama 2 jam pelajaran dalam sepekan, menggunakan bahasa Minang daerah menurut dialek daerah setempat,” tutur Yopi.
Adapun materi yang diajarkan meliputi pendidikan karakter nilai-nilai kearifan lokal Minangkabau, kesenian tradisional Minangkabau, makanan tradisional Minangkabau, permainan tradisional Minangkabau, keterampilan dan kerajinan tradisional, teknologi tradisional, warisan budaya dan sejarah Kota Padang, serta keteladanan tokoh yang berasal dari Kota Padang dan sejarah Kota Padang. (MC Padang/June)