- Oleh MC PROV GORONTALO
- Selasa, 1 Oktober 2024 | 08:32 WIB
: Wakil Bupati Merlan S. Uloli saat membuka secara resmi pelatihan pemandu ekowisata di Grand Q Hotel Gorontalo, Senin (18/9/2023). (F.AKP/Diskominfo)
Oleh MC KAB BONE BOLANGO, Rabu, 20 September 2023 | 14:37 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 31
Kota Gorontalo, InfoPublik – Sebanyak 40 orang peserta pemandu wisata di wilayah Kabupaten Bone Bolango mengikuti pelatihan pemandu ekowisata yang digelar Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) setempat.
Kegiatan pelatihan yang akan berlangsung dari tanggal 18-21 September 2023 itu, dibuka secara resmi Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli, di Grand Q Hotel Gorontalo, Senin (18/9/2023).
Wabup Merlan S. Uloli berharap pelatihan ini tidak hanya sekedar seremoni atau menggugurkan kewajiban, tapi harus ada dampaknya. Ia mengatakan Pemerintah daerah khususnya Dinas Pariwisata, itu sangat menginginkan setiap objek wisata dikelola dengan baik, kebersihannya dan lingkungannya.
Selain itu, pemandu wisatanya harus ramah dan memahami apa Tupoksi sebagai tuan rumah di objek wisata tersebut. Bagaimana kita melayani masyarakat yang datang dan paling penting dari itu kita harus mendapatkan retribusi berupa pendapatan asli daerah (PAD) dari situ.
Karena sesungguhnya, kata Merlan, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, sangat berharap besar dari objek-objek wisata yang ada ini untuk bisa meningkatkan PAD. ”Kita ini kaya, kaya oleh objek wisata, tapi sayangnya PAD yang kita dapatkan di situ belum sesuai dengan apa yang kita harapkan,” ujar Merlan.
Olehnya orang nomor dua di Kabupaten Bone Bolango itu, berharap kegiatan pelatihan pemandu ekowisata yang diikuti ini bisa meningkatkan pengunjung di objek wisata itu sendiri, bagaimana lingkungan alamnya tetap terjaga dan bagaimana juga kenyamanan daripada pengunjung.
“Saya minta selesai pelatihan, Dinas Pariwisata jangan lepas begitu saja, tapi harus ada pendampingan dan pengawasannya, supaya mereka juga ini bisa mendapatkan income dari profesi yang sama-sama kita libatkan mereka para pemandu ekowisata ini di dalamnya, sehingga akan terjadi simbiosis mutualisme,” urai Merlan.
Bahkan kalau perlu pelatihan ini dibuat berjenjang. Misalnya kali ini pelatihan dasar, setelah itu pelatihan tingkat mahir kedepannya.
Dengan demikian orang yang sudah dilatih, itu ilmunya terus kita ditingkakan, sehingga benar-benar kita melahirkan mereka-mereka tenaga ekowisata yang berkualitas dan terkenal di bidangnya sesuai yang kita harapkan, yakni pemandu ekowisata di lokasi objek wisata dimana mereka tinggal.
Hal senada juga diutarakan Kepala Disparpora Kabupaten Bone Bolango, Muhamad Yamin Abbas. Ia berharap para peserta jangan hanya duduk dan diam, karena ini penggunaan anggarannya APBN. Olehnya itu, manfaatkan ilmu yang diberikan pada pelatihan ini dengan sebaik mungkin, jangan hanya datang duduk diam, ngantuk, tidur, balik dan tidak ada hasilnya.
“Implementasi dari pelatihan ini sangat penting sekali. Kita punya banyak objek wisata di Bone Bolango, maka teman-teman inilah yang menjadi pemandu dan membantu kita di Dinas Pariwisata,” terang Yamin Abbas.
Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Fuad Pantoiyo, menjelaskan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kompetensi para pemandu ekowisata agar dapat memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang kepemanduan ekowisata.
“Pelatihan pemandu ekowisata ini bersumber dari anggaran non fisik pelayanan kepariwisataan Kemenparekraf RI tahun anggaran 2023. Dimana pesertanya berasal dari utusan kelompok sadar wisata, pelaku pemandu wisata, dan perwakilan masyarakat yang berada di kawasan penyangga Taman Nasional Bogani Nani Wartabone,” jelas Fuad. (MC Bone Bolango/AKP)