Kepribadian Batak Naraja Menuju Kabupaten Toba yang Lebih Baik

Toba, InfoPublik - Sekitar tiga tahun memerintah di Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara, Poltak Sitorus melihat perubahan mindset (pola pikir) menjadi modal menuju Kabupaten Toba yang lebih baik.

"Hal ini diyakini bisa dicapai dengan sinergitas antara masyarakat dan pemerintah, Kabupaten Toba akan dikenal sebagai pribadi Batak Naraja."kata Poltak Sitorus saat berbincang dengan sebuah media dalam acara Ngopi Sore di Medan, Senin (18/9/2023).

Menurut Poltak Sitorus , Batak Naraja itu kepribadian asli orang Batak yang memuat empat hal yaitu Marugamo/peduli, Maradat/sopan santun, Maruhum/taat hukum aturan,dan Marparbinotoan/pintar dan bijaksana.

Kepribadian Batak Naraja ini , dikatakannya relevan dengan nilai-nilai dasar ASN Ber-Akhlak yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Ia juga menuturkan soal capaian yang ia peroleh selama tiga tahun pemerintahannya.

“Terkait capaian yang sudah kita kerjakan selama tiga tahun ini, menurut saya cukup luar biasa. Karena visi kita itu menjadikan Toba unggul dan bersinar. Misi kita untuk mencapai itu adalah salah satunya infrastruktur. Keluhan masyarakat itu adalah infrastruktur. Pak Jokowi sudah tahu itu, dan kita sudah sampaikan itu,” ujar Poltak Sitorus.

Selanjutnya, ia juga menjelaskan perihal pengembangan destinasi pariwisata di Kabupaten Toba. Bahkan, Presiden RI Joko Widodo sambangi Toba beberapakali dengan harapan pengembangan pariwisata semakin meningkat.

“Kalau tak salah, Pak Jokowi datang ke Toba sudah ada 6 kali. Daerah kita itu adalah Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP),” sambungnya.

Selain itu, ia juga menyoroti bidang infrastruktur.

“Infrastruktur adalah salah satu yang harus kita perbaiki. Bukan hanya untuk pariwisata, namun juga untuk pertanian karena masyarakat kita ada sebanyak 70 persen sebagai petani. Nah hal ini juga berhubungan dengan isu inflasi, kita harus sambangi sejumlah sektor dan lihat bagaimana kondisi infrastrukturnya,” sambugnya.

“Di tahun pertama, kita sudah selesaikan sepanjang 41 kilometer dari 700 kilometer. Dari 700 kilometer, 60 persen adalah rusak berat. Karena itu masih rusak, petani harus mengalami kerugian, harga anjlok,” lanjutnya.

Selain infrastruktur, ia juga menyoroti pendidikan. Menurutnya, pendidikan di Kabupaten Toba telah mengalami peningkatan dengan tolok ukur jumlah pelajar yang masuk ke SMA unggul di Toba; Asrama TB Soposurung Balige dan SMA Del. (MC Toba rits/rik)