:
Oleh MC KOTA BENGKULU, Selasa, 19 September 2023 | 11:49 WIB - Redaktur: Kusnadi - 59
Bengkulu, InfoPublik - Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Perkantoran (Sippadek) milik Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) diadopsi daerah lain dalam Provinsi Bengkulu.
Tiga daerah tersebut yakni Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur, Kabupaten Rejang Lebong. Hal ini semakin diperkuat dengan perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemkot Bengkulu dengan ketiga kabupaten tersebut beberapa hari lalu.
Dengan diadopsinya aplikasi tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi DPMPTSP, terkhusus Kota Bengkulu. Hal ini menunjukkan Kota Bengkulu kian berkembang dan maju, apalagi menyoal perizinan berbasis online.
Mengenai hal ini, Kepala DPMPTSP Irsan Setiawan saat ditemui, Senin (18/9), mengaku senang Sippadek diadopsi daerah lain. Ini juga menunjukkan bahwasannya pelayanan di Kota Bengkulu semakin baik.
"Sippadek ini merupakan sistem informasi pelayanan perizinan daerah kita, dibuat oleh anak-anak Kota Bengkulu, termasuk tim IT DPMPTSP. Tujuannya adalah mensupport beberapa pelayanan perizinan yang tidak terdapat di OSS. Di luar OSS itu dihandle oleh sippadek ini. Alhamdulillah pola yang kita lakukan dalam aplikasi sipadek ini cukup mumpuni, sehingga pelayanan perizinan kita betul-betul semuanya serba digital," terang Irsan.
"Selain itu, sippadek juga masuk dalam 10 besar inovasi nasional. Tentu ini sebuah kebanggaan buat kita, apalagi ini juga merupakan poin penilaian oleh pihak Kemenpan RB," sambunganya.
Dengan diadopsinya aplikasi ini, Irsan berharap masyarakat merasakan manfaatnya seperti yang terjadi di Kota Bengkulu dan segala urusan kian mudah.
"Harapan kita replikasi ini manfaatnya dirasakan masyarakat tiga kabupaten tersebut. Yang jelasnya ke depan akan semakin cepat dan semakin baik lagi," ujar Irsan.
Dalam mengimplementasikan aplikasi tersebut, Irsan mengatakan, pihaknya melakukan pendampingan dalam pengoperasian aplikasi sippadek.
"Tim IT kita juga siap untuk mendampingi pada saat terjadi kendala-kendala dalam operasional sistem replikasi yang digunakannya di daerah mereka masing-masing," tutupnya. (Rilis/Media Center Kota Bengkulu)