:
Oleh MC KAB PEMALANG, Kamis, 24 Agustus 2023 | 14:41 WIB - Redaktur: Tobari - 109
Pemalang, InfoPublik - Investor Australia melalui PT. Avaniel Bintang Energi Indonesia menawarkan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam menyelesaikan pengelolaan sampah yang ada di TPA menjadi briket yang akan diekspor ke luar negeri termasuk Australia dan negara lain.
Hal itu disampaikan Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat usai menerima tamu investor Australia di ruang Peringgitan Kantor Bupati Pemalang, Kamis (24/8/2023).
"Investor Australia datang ke Pemalang untuk menyelesaikan permasalahan sampah, bagaimana sampah yang ada akan diolah menjadi briket sampah yang nanti akan di ekspor ke luar negeri termasuk Australia dan negara lain," ujar Mansur.
Menurut Mansur, ini salah satu solusi terbaik yang pihaknya bisa melakukan untuk jangka menengah karena butuh surat perjanjian, konstruksi dan butuh waktu sekitar 10 sampai 11 bulan ke depan untuk bisa diproduksi.
"Mudah-mudahan secepatnya pihaknya melakukan MOU dengan investor Australia," katanya.
Mansur menyampaikan untuk lokasinya secara teknisnya masih dikaji terlebih dahulu kalau namanya industri berarti harus di zona industri dan harapannya sampah yang ada sekarang di sekitar lokasi sampah itu. Sehingga nanti biaya transportnya tidak terlalu mahal.
"Kalau secara perda tidak diizinkan, nanti mencari tempat yang tidak jauh dari lokasi sampah yang ada sekarang, karena nantinya sampah itu juga bisa diolah dan nanti sampah yang baru bisa langsung ke tempat industri yang sudah disediakan," jelas Mansur.
Untuk TPA baru, Mansur mengatakan ada lokasi di sekitar Semingkir tanah milik PTPN. Sehingga nanti akan dilakukan kerjasama dengan PTPN dan harapannya bisa disetujui.
"Karena itu tanahnya PTPN, nanti akan kita mintai kerjasama dan harapannya bisa disetujui," pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ade Siti dari Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia menuturkan bahwa seluruh sampah 99 persen jenisnya bisa diolah menjadi briket.
"Briket ini kering untuk mengganti energi yang terbaru yaitu kita akan bisa komunitaskan untuk konsum didalam negeri dan juga bisa ekspor," jelasnya.
Ade juga menyampaikan bahwa Kerjasama ini dari investor Australia dan perusahaan lokalnya PT. Avaniel Bintang Energi Indonesia, kemudian untuk luas pabriknya sekitar 5 hektar.
"Briket ini tidak basah ya kita kering jadi bisa digunakan untuk energi," ungkapnya. (Pemalang/toeb)