:
Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Rabu, 23 Agustus 2023 | 07:37 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 38
Semarang, InfoPublik – Pemko Banda Aceh melalui Dekranasda ambil bagian pada pameran di Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) ke X yang digelar di Semarang mulai Selasa (22/8/2023).
Pameran yang dibuka Sekdakota Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin Gedung Oudetrap Kota Lama Semarang itu diikuti oleh 19 kab/kota anggota JKPI.
Prosesi pembukaan turut dihadiri oleh salah-satu desaigner kondang Indonesia Samuel Wattimena, Direktur Eksekutif JKPI Nanang Asparinal, Bupati Siak Alfedri dan Bupati Buton Utara Muhammad Ridwan Zakariah.
Pembukaan pameran ini ditandai dengan pemotongan pita oleh Sekda Semarang.
Usai pembukaan, para kepala daerah peserta JKPI berkesempatan mengunjungi sejumlah stand, dan stand Banda Aceh menjadi stand paling diminati para pengunjung dengan produk-produk andalannya. Bahkan Samuel Wattimena, Nanang Asparinal, Sekda Semarang, Bupati Siak dan Bupati Buton Utara ikut berkunjung ke stand Banda Aceh yang dijaga Ketua DWP Kota Yusriati dan anggota Dekranasda Kota Banda Aceh.
Dekranasda Banda Aceh sendiri di bawah binaan Pj Ketua Dekranasda Wardiati menampilkan produk-produk unggulan hasil kerajinan para pengrajin Banda Aceh di event ini.
Kata Wardiati, sejumlah produk pengrajin Banda Aceh yang ditampilkan di Semarang diantaranya tenun, songket, tas dan dompet bordir, aksesoris seperti bros dan kalung berbahan giok dan modifikasi bordir Aceh, kipas aceh, kasap Aceh, keumamah, kue boi dan kopi.
Istri Pj Wali Kota Banda Aceh itu menambahkah, Dekranasda Kota Banda Aceh memanfaatkan ajang pameran di JKPI Semarang sebagai sarana memasarkan produk-produk lokal Banda Aceh dengan target mampu bersaing di pasar nasional dan bahkan internasional mengingat event ini dihadiri banyak pengunjung dari seluruh Indonesia dan juga turis dari mancanegara.
“JKPI ini menjadi kesempatan kita untuk memasarkan produk unggulan dari hasil karya pengrajin kita. Semoga menarik minat pasar nasional dan bahkan internasional,” kata Wardiati.
Tujuannya, lanjut Wardiati adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pengrajin lokal Banda Aceh.
“Dengan produk kita yang semakin dikenal dan mendapat tempat di pasar nasional tentu saja akan banyak peminat. Harapannya, kita bisa meningkatkan kesejahteraan para pengrajin,” ujar Wardiati.[]