Brida Sulteng Audiensi dengan BRIN Terkait Demam Keong

:


Oleh Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu, 23 Agustus 2023 | 14:34 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 66


Palu, InfoPublik - Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah Faridah Lamarauna didampingi Kepala Bidang Riset, Inovasi dan Teknologi Brida Hasim R, menerima audiensi pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait Schistosomiasis di Palu, Senin (21/8/2023).

Schistosomiasis atau yang lebih dikenal dengan nama demam keong adalah sebuah penyakit disebabkan oleh infeksi cacing parasit yang hidup di air tawar seperti danau, waduk, atau sungai. Cacing masuk ke dalam tubuh manusia melalui permukaan kulit dan menyebar melalui pembuluh darah.

Menurut penuturan Junus Widjaja selaku Ahli Peneliti Muda Brin mengatakan di Indonesia terdapat satu provinsi yaitu Sulawesi Tengah tepatnya di Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi. Habitat cacing parasit atau keong tersebut terdapat dibeberapa tempat seperti sawah, kolam ikan, saluran air, ataupun rawa.

Junus mengatakan, cacing parasit atau keong sebenarnya dapat dimusnahkan, akan tetapi hasil survei yang telah dilakukan oleh Brin tidak pernah dilakukan intevensi. Pada tahun 2018, Bappenas menyebutkan penanganan pada habitat tersebut harus diserahkan oleh lintas sektor seperti dinas pertanian, dinas peternakan, dinas perikanan. Alasan lintas sektor ini menjadi alasan bahwa penanganan demam keong bukan prioritas nasional.

Salah satu wilayah di Negara Cina penyebab utama dari schistosomiasis adalah hewan ternak. Sebagaimana diketahui schistosomiasis tidak hanya terdapat pada manusia saja, tetapi juga pada hewan mamalia diantaranya seperti sapi, kerbau, tikus, anjing, babi dan lain sebagainya.

"Melihat hal tersebut artinya penularan itu cepat terjadi, namun mengapa keong tersebut tidak pernah di intervensi" ungkap Junus Widjaja.

Dengan adanya audiensi ini, Junus mengharapkan kiranya Brida Provinsi Sulawesi Tengah dapat melakukan penelitian yang nantinya menghasilkan Peraturan Daerah (Perda) agar lintas sektor yang dimaksud dapat menganggarkan kegiatan untuk mengatasi habitat keong tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Brida Prov. Sulteng Faridah Lamarauna mengatakan bahwa, perlunya pembentukan tim lintas sektor dalam menanganin kasus schistosomiasis ini.

Menurutnya, dengan adanya pencanangan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit, cacing schistosomiasis akan menjadi sesuatu yang menakutkan, karena lokasi megalit tersebut terdapat cacing parasit itu dan sangat berpengaruh pada usulan situs megalit ke UNESCO.

(PPID Brida Sulteng)