:
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 16 Agustus 2023 | 21:38 WIB - Redaktur: Kusnadi - 89
Kota Gorontalo, InfoPublik - Sebagai salah satu daerah penghasil ternak, Provinsi Gorontalo rentan dengan penyakit menular untuk hewan, seperti penyakit mulut dan kuku (PMK).
Apalagi, kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady Mario, saat ini provinsi tetangga tengah mewabah penyakit menular untuk ternak.
Salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan memaksimalkan pemberian vaksin kepada ternak, meski dengan berbagai kendalanya.
Diakui Mario, kasus PMK terbilang sudah melandai. Total kasus selama April-Desember 2022 mencapai 533.601 ekor, sedangkan selama Januari Juni 2023 hanya sekitar 18.247 ekor.
Namun semua pihak tidak boleh lengah, pengetahuan akan mitigasi terhadap wabah itu harus tersosialisasikan dengan baik, dan mendorong peternak mau vaksinasi ternaknya.
Kasus penyakit menular sendiri, saat PMK sedang mewabah di Sulawesi Tengah. Diperkirakan 4.806 ekor ternak terjangkiti.
Begitu juga penyakit menular lainnya, seperti Jembrana yang meyerang sapi-sapi Bali dan mewabah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara.
Satu lagi, penyakit Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) juga sudah mewabah di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
"itu tentu menjadi ancaman bagi Provinsi Gorontalo," Kata Mario, Rabu (16/8/2023) dalam rapat koordinasi PMK Provinsi Gorontalo.
Hingga kini secara nasional, vaksinasi PMK hingga 27 Juli 2023 sudah 7.575.648 dosis atau 32,8% dari target vaksinasi 23.089.395 dosis.
Sedangkan vaksinasi PMK di Provinsi Gorontalo, mulai Januari hingga 11 Agustus 2023 baru mencapai 72.133 dosis atau 19,97% dari target vaksinasi 361.128 dosis.
Capaian ini masih sangat rendah untuk memaksimalkan resistensi/imunitas pada seluruh HRP di seluruh Gorontalo.
Mario mengakui memang tidak mudah mendorong vaksinasi ternak di Gorontalo.
Pemeliharaan ternak secara tradisional, kurangnya petugas lapangan, hingga efek samping dari vaksin, masih menjadi kendala.
Meski begitu, pemerintah terus berupaya maksimal untuk mendorong vaksinasi ternak. Baik dengan cara sosialsasi dan dan edukasi peternaknya.
Hingga penambahan obat obatan untuk menghindari efek samping dari vaksin untuk ternak di lakukan. (mcgorontaloprov)