:
Oleh Kabupaten Morowali Utara, Kamis, 10 Agustus 2023 | 05:20 WIB - Redaktur: Kusnadi - 79
Kolonodale, InfoPublik - Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali Utara sangat memperhatikan pengembangan sumberdaya manusia (SDM) seiring dengan tuntutan dan perkembangan zaman masa kini dan masa yang akan datang.
Penegasan itu disampaikan Bupati Morut Delis Julkarson Hehi saat menyampaikan materi dalam orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Morowali Utara di Balai Diklat Pemda Morut di Tompira, Kecamatan Petasia Timur, Selasa (8/8/2023).
Orientasi PPPK Morut itu diikuti 170 guru dan 17 penyuluh pertanian. Kegiatan yang berlangsung selama satu minggu itu menghadirkan sejumlah pemateri, baik dari provinsi maupun dari Morut sendiri.
Tampil dengan membawakan materi terkait urgensi literasi digital, Bupati Delis menekankan semua aparatur sipil negara (ASN) harus mampu beradaptasi dengan kemajuan saat ini, termasuk dengan digitalisasi yang sudah menjadi kebutuhan.
Untuk menghadapi tuntutan zaman itu, Pemda Morut memberi perhatian serius untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan semua ASN serta aparatur tingkat desa.
Menurut bupati, peningkatan kapasitas SDM guru baik PNS maupun PPPK sangat penting karena merekalah yang bertanggung jawab mendidik dan mempersiapkan masa depan anak didik.
"Profesi guru sangat mulia. Kita ini semua menjadi seperti saat ini karena bimbingan dan didikan para guru," kata bupati.
Begitu pula halnya dengan tenaga PPPK penyuluh pertanian. Peranan dan tugas para penyuluh sangat strategis karena berhadapan langsung dan menjadi pendidik bagi petani.
Bupati menambahkan, ke depan para penyuluh pertanian juga akan diarahkan menjadi penyuluh spesialis. Artinya, kalau selama ini menjadi penyuluh umum, nantinya harus ada penyuluh khusus seperti khusus padi, jagung, tanaman durian, dan sebagainya.
"Kita akan siapkan biaya pelatihan atau pendidikan tenaga penyuluh pertanian untuk mendalami komoditas tertentu," jelasnya.
Tentang pentingnya beradaptasi dengan kemajuan era digital, Bupati Delis mengatakan hal ini tidak bisa ditawar-tawar. Suka tidak suka, mau tidak mau, harus ikut belajar.
Ia mencontohkan, saat ini banyak peran manusia yang sudah tergantikan oleh kemajuan teknologi. Sebagai contoh, saat covid melanda dunia beberapa waktu lalu, proses pembelajaran secara digital menjadi pilihan utama.
"Ke depan bisa saja terjadi sepuluh ruang kelas cuma diajar seorang guru. Bagaimana caranya? Ya, karena guru mengajar secara online, tidak lagi bertatap muka," ujarnya. (MC Kab. Morut)