:
Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Senin, 7 Agustus 2023 | 22:25 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 157
ProbolinggoKab, InfoPublik – Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik padat di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Subur Desa Taman Kecamatan Paiton, Senin (7/8/2023).
Pelatihan pembuatan pupuk organik padat ini merupakan kegiatan pengawasan penggunaan sarana pertanian dengan sub kegiatan pengawasan penggunaan sarana pendukung pertanian sesuai dengan komoditas, teknologi dan spesifik lokasi.
Kegiatan ini diikuti oleh 20 Gapoktan meliputi Gapoktan Abadi, Gapoktan Asri, Gapoktan Bhakti Sentosa, Gapoktan Candi Mulyo, Gapoktan Cerah, Gapoktan Harapan Makmur, Gapoktan Jaya, Gapoktan Kurnia Tani, Gapoktan Maju, Gapoktan Randu Arum, Gapoktan Setia Bakti, Gapoktan Sido Makmur, Gapoktan Sido Rukun, Gapoktan Sinar Harapan, Gapoktan Subur Makmur, Gapoktan Sumber Rejeki, Gapoktan Tani Lestari, Gapoktan Tani Makmur, Gapoktan Tani Subur dan Gapoktan Tunas Harapan Jaya.
Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi melalui Kepala Bidang Sarana Penyuluhan dan Pengendalian Pertanian Faiq El Himmah mengatakan pelatihan pembuatan pupuk organik padat ini bertujuan agar Gapoktan tidak tergantung dengan pupuk kimia.
“Selain itu, pelatihan pembuatan pupuk organik padat ini bertujuan untuk menjadikan Gapoktan sebagai Gapoktan mandiri, meningkatkan pemberdayaan masyarakat, masyarakat mandiri dan berdaya saing,” katanya.
Menurut Faiq, untuk pembuatan pupuk organik padat ini alat yang diperlukan diantaranya gembor, timba, tong, sekop/cangkul dan terpal. Untuk bahannya meliputi kotoran sapi/selari bio gas/kotoran kambing 5 sak (kurang lebih 50 kg), arang sekam 1 sak (kurang lebih 50 kg), Em4 1 liter, tetes 1 liter dan air 120 liter.
“Perlu manajemen yang baik, dosis dan waktu pengaplikasian/penggunaan secara berimbang untuk menciptakan sistem pertanian berkelanjutan dan menguntungkan bagi Gapoktan,” jelasnya.
Cara membuatnya jelas Faiq, EM4, tetes dan air dicampur. Kotoran sapi/selari bio gas/kotoran kambing diratakan dengan ketebalan kurang lebih 40 cm. Arang sekam dituang di atas tumpukan kotoran sapi/selari bio gas/kotoran kambing kemudian dicampur sampai merata. Siram tumpukan tersebut dengan larutan EM4, tetes dan air kemudian dicampur sampai rata. Atau sampai Kandungan kadar air sekitar 10℅. Kemudian ditutup rapat dengan terpal.
“Kurang lebih seminggu diaduk/dibalik untuk menghilangkan panas. Kurang lebih 15 hari pupuk organik padat sudah siap di aplikasikan. Jika pembuatan pupuk organik padat menggunakan kotoran kambing EM4 dan tetes ditambah 1 liter. Dan proses fermentasi sekitar 1 bulan,” terangnya.
Melalui pelatihan praktek pembuatan pupuk organik padat bagi Gapoktan ini Faiq mengharapkan adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan Gapoktan, peningkatan produktivitas pertanian, pengurangan biaya produksi, pengelolaan limbah pertanian, peningkatan kualitas tanah dan lingkungan, pengembangan komunitas pertanian, promosi pertanian organik serta diversifikasi pendapatan (Gapoktan dapat mempertimbangkan untuk menjual pupuk organik padat yang dihasilkan sebagai produk tambahan, diversifikasi sumber pendapatan kelompok tani).
“Dengan demikian, pelatihan praktek pembuatan pupuk organik padat bagi Gapoktan memiliki potensi untuk memberikan sejumlah manfaat yang signifikan, baik dalam hal pertanian, ekonomi, lingkungan dan sosial,” pungkasnya. (MC Kab Probolinggo/wan/son)