Masyarakat Tengger Rayakan Hari Raya Karo Tahun 1945 Saka

:


Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Jumat, 4 Agustus 2023 | 09:34 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 123


ProbolinggoKab, InfoPublik - Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura menjadi pusat perayaan Hari Raya Karo 1945 Saka masyarakat Tengger. Hari Raya Karo ini dimeriahkan dengan ritual Tarian Sodoran, Kamis (3/8/2023) di aula Kantor Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo.

Masyarakat yang berada di tiga desa di Kecamatan Sukapura merayakan Hari Raya Karo atau Yadnya Karo. Dimana Hari Raya Karo ini dirayakan setelah Kasada di bulan kedua dari 12 bulan menurut kalender Suku Tengger tepat diperingati setiap tanggal 15 di bulan Karo oleh masyarakat Tengger.

Terdapat Tarian Sodoran yang menjadi sebuah budaya sekaligus tradisi masyarakat Tengger pada ritual peringatan Hari Raya Karo yang dilaksanakan di aula Balai Desa Ngadisari. Tari Sodoran adalah tarian sakral khas masyarakat Tengger yang melambangkan asal-usul manusia. Dari kepercayaan masyarakat Tengger, manusia itu dari Sang Hyang Widi Wasa dan mereka akan kembali kepada-Nya

Dalam proses pelaksanaan Karo ini terdapat bebesanan dua ratu saling bertemu dan juga dihadiri walinya. Iring-iringan ratu Desa Ngadisari dan iring-iringan ratu Desa Wonotoro saling bertemu sebelum acara di ritual Karo dilaksanakan diikuti oleh walinya yaitu Ki Petinggi dari Desa Jetak.

Kegiatan ini dihadiri Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo Yulius Christian mewakili Wakil Bupati Probolinggo. Kehadirannya disambut oleh sesepuh Tengger Supoyo. Hadir pula perwakilan dari jajaran TNI dan Polri menyaksikan perayaan Hari Raya Karo 1945 Saka.

Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo Yulius Christian menjelaskan bahwa ritual perayaan Karo ini adalah budaya adi luhur yang patut dilestarikan. Dimana dengan adat serta tradisi ritual perayaan Karo dimaknai sebagai simbol khususnya dalam keluarga yakni menjadikan situasi harmonis, outputnya akan menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan.

“Sebagaimana yang diperagakan pada ritual Tarian Sodoran adalah sebuah legenda masyarakat suku Tengger dan beberapa bukti sejarah yang mendukung keberadaan masyarakatnya. Gerakan Tarian Masyarakat Tengger Rayakan Hari Raya Karo Tahun 1945 Saka, ketika penari mengangkat jari telunjuk itu sebuah simbol terjadinya manusia pertama yang berasal dari purusa dan pradana dari alam semesta yang sifatnya kekal abadi,” katanya.

Menurutnya, Hari raya Karo yang dilakukan oleh masyarakat Tengger ini hanya ada di empat kabupaten di lingkup Jawa Timur. “Salah satunya di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo dan ini harus kita dukung dan kita lestarikan,” pungkasnya. (MC Kab Probolinggo/y0n/son)